Mantan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang, Akui Pernah Bekerja Sebagai Pekerja Migran Indonesia Di Luar Negeri
Mantan Gubernur NTB Mantan PMI; Nasib seseorang memang tidak bisa tertebak arahnya. Walaupun bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) bukan berarti orang tersebut tidak bisa sukses.
Salah satunya adalah kisah Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Tuan Guru Haji Muhammad Zainul Majdi (TGB) yang dahulu pernah menjadi Pekerja Migran Indonesia di luar negeri.

Berkat kerja kerasnya tersebut, Tuan Guru Bajang berhasil menjabat dua periode, yaitu pada 2008-2013 dan 2013-2018.
Pengalaman hidup
Pada 2010 lalu, ia pernah menceritakan pengalaman hidupnya itu. Dalam pertemuan dengan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat, di Kantor Gubernur, Mataram. Di pertemuan itu, ia mengaku pernah bekerja di Kairo Mesir, sembari melanjutkan pendidikannya.
“Waktu belajar di Kairo saya bekerja menerjemahkan berita dan tulisan dari media berbahasa Arab ke bahasa Indonesia. Saya mendapat gaji sebanding dengan enam juta rupiah,” kata Tuan Guru Haji Muhammad Zainul Majdi, dari Antara.

Pengalaman tersebut ia ceritakan dalam rangkaian safari Ramadhan III BNP2TKI ke Sumsel, Lampung, Banten, dan NTB. Tepatnya pada 19-29 Agustus 2010 silam.
Kisah Majdi itu setelah dia menerima buku yang telah BNP2TKI terbitkan berjudul “100 TKI Sukses” dari Jumhur.
Dalam acara yang terlaksanakan 10 tahun silam itu, Moh Jumhur mengatakan bahwa Majdi adalah salah satu PMI yang sukses.
“Kalau begitu Pak Gubernur PMI sukses yang ke-101,” kata Jumhur ketika itu. Perkataan Jumhur pun mendapat tepuk tangan hadirin dari jajaran pemerintah provinsi, kalangan akademisi, dan instansi terkait urusan PMI.
Mantan Gubernur itu pun menegaskan bahwa menjadi PMI merupakan alternatif di tengah keterbatasan lapangan kerja di dalam negeri terutama di NTB.
“Saya tidak bisa melarang warga NTB yang ingin bekerja di luar negeri untuk mendapat penghidupan yang lebih baik,” kata pria itu.

Karena ia dahulu pernah menjadi salah satu PMI, maka dalam mengeluarkan kebijakan terkait hal itu ia mengakomodasi kebutuhan para PMI.
Bahkan, ia juga pernah menerima penghargaan Setya Lencana dari pemerintah pusat atas prakarsanya dalam meningkatkan kualitas urusan PMI.
Hal ini menyatakan kepeduliannya untuk dalam memperbaiki penempatan dan perlindungan PMI ketika ia menjabat dahulu.
Berita ini telah terbit di : Rumah Migran