5 Syarat Bekerja ke Belanda dan Resikonya

5 Syarat Bekerja ke Belanda dan Resikonya

Kisah pekerja migran Indonesia atau yang disebut pahlawan devisa ternyata seringkali mengalami permasalahan, terutama pekerja migran perempuan. 

Permasalahan tersebut tidak hanya terjadi di negara tujuan, tetapi juga sebelum keberangkatan dan saat kepulangan mereka. Salah satu penyebabnya, karena pekerja migran Indonesia tidak mendapatkan informasi yang memadai. 

Dalam artikel ini seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Merlyn, ingin berbagi informasi khususnya tentang syarat bekerja ke Belanda, yang mungkin belum banyak calon pekerja migran Indonesia ketahui.

Merlyn yang sudah 7 tahun tinggal di negeri kincir angin itu membuat vlog tentang syarat bekerja ke Belanda secara legal. Ia berharap vlog di Youtubenya bermanfaat bagi mereka yang ingin bekerja atau mengadu nasib ke luar negeri, khususnya ke Belanda.

Selain membagikan informasi syarat bekerja ke Belanda, pemilik nama lengkap Merlyn Elizabeth itu juga menjelaskan tentang resiko atau bahayanya jika seseorang menjadi pekerja illegal di sana.

“Saya mau share 5 syarat penting sebelum kalian benar-benar pergi ke Belanda guys. Teman-teman yang mau bekerja secara illegal, ada yang iming-imingi bekerja tanpa kontrak yang jelas, mohon untuk pikirkan ribuan kali,” kata Merlyn dalam vlognya.

5 Syarat Bekerja ke Belanda

1. Sign Kontrak dan Aplikasi Visa

Jika positif diterima bekerja di suatu perusahaan Belanda, maka akan diawali penandatanganan kontrak. Aplikasi visa dimulai dan calon pekerja harus mendapatkan visa ke Kedutaan Besar Belanda di Indonesia.

2. BRP (Biometric Presidence Permit)

Mendapatkan visa tidak serta merta bisa langsung bekerja. Setelah tiba di Belanda calon pekerja harus mencari BRP ke IND (Immigratie en Naturalisatiedienst). Disini akan diambil sidik jari, sketsa mata dan setelah 1-2 minggu baru mendapatkan kartu bekerja di Belanda (EU).

3. BSN (Sosial Security Number)

Surat ini sangat penting untuk pendaftaran asuransi agar pekerja mendapatkan jaminan sosial selama bekerja di negara Belanda.

4. Daftar Asuransi; setelah mendapatkan BRP dan BSN, pekerja wajib memiliki asuransi. Temukan agency yang tepat dan gunakan BRP dan BSN untuk mendaftar asuransi jiwa pekerja.

5. Membuka Rekening Bank; syarat terakhir pekerja harus membuka rekening bank di negara Belanda. Untuk mendapatkan rekening bank mereka akan harus menyerahkan dokumen BRP, BSN dan asuransi jiwa.

“Kelima syarat tersebut harus ditempuh sebelum Anda benar-benar bekerja di negara Belanda secara legal,” kata Merlyn.

Merlyn kemudian menginformasikan aturan gaji, biasanya di Belanda diberikan perbulan, tetapi ada juga mingguan atau dua mingguan. Pastinya gaji sesuai surat perjanjian yang tertera dalam kontrak kerja.

Resiko atau bahaya bekerja ilegal di Belanda

Terakhir Merlyn menceritakan tentang resiko atau bahaya jika bekerja secara illegal.

Perusahaan yang kedapatan mempekerjakan tenaga illegal akan mendapat sanksi mencapai 8 ribu Euro atau sekitar Rp. 135 juta per karyawan. Jadi kebayang bukan kalau pekerja illegalnya sampai 10 orang atau lebih.

“Kalau ada yang mau bekerja secara illegal, lebih baik jangan. Sanksinya bisa dideportasi, bayar denda, serta blacklist dari negara Belanda, Uni Eropa, dan negara lainnya. Jika ketahuan melakukan kesalahan akan sulit untuk kembali. Jadi sebaiknya lewat jalur yang legal untuk tidak mempertaruhkan diri.” Merlyn menjelaskan.

Pekerja illegal di Belanda kebanyakan tinggal di tempat yang sangat tidak layak. Mereka bekerja selama 14 jam perhari dan hanya mendapat bayaran 25 Euro, yang mana jumlah itu sangat kecil. Beruntung pelaku yang merupakan warga Suriname dan orang Indonesia sudah tertangkap.

Biasanya seperti toko Indonesia suka mempekerjakan orang Suriname dan Indonesia karena upah mereka murah. Tetapi itu sangat tidak manusiawi, upahnya maksimum 125 Euro. Upah segitu, untuk bayar berbagai kebutuhan seperti rumah, makanan, jajanan, dll.

Kalau mau bekerja sebaiknya yang legal, dan jangan mudah tergiur rayuan yang tidak jelas. Kalau ada yang kabur karena tidak betah, mereka akan mencari mangsa lagi.

Upaya pemerintah Belanda memberantas pekerja migran illegal

Sebenarnya banyak subsidi tenaga kerja dari Pemerintah Belanda. Tenaga kerja yang legal sangat mendapat coverage, dengan stimulus agar perusahaan dan pekerja legal mendapatkan bantuan.

Besar tunjangannya bervariasi mulai dari 75% sampai 100% dari gaji. Pekerja yang legal intinya lebih terproteksi daripada yang illegal.

Bahkan ada anggaran dari Kementerian untuk membantu perusahaan supaya bisa keep buying untuk gaji karyawannya. Sementara bekerja illegal benar-benar mereka tentang, karena tidak manusiawi misalnya ketika sakit dsb perusahaan tidak dapat meng-confort mereka.

Pekerja gelap juga pastinya tidak membayar pajak, sehingga tidak adil untuk negara Belanda. Kalau sudah ketahuan akan mendapatkan skors atau sanksi. Itu semua tercantum di Foreign National Employment Acts, sebagai Undang-Undang Perlindungan Karyawan.

Inspektor melakukan pengecekan berkala, dan jika kedapatan ada pekerja illegal akan terkena blacklist. Mereka akan membuat laporan dalam skala besar.

Kalau masih dalam posisi illegal working, sebaiknya segera mencari solusi. Kalau tidak, resikonya deportasi, membayar denda, blacklist dan tidak bisa kembali ke Belanda atau negara lainnya.

Terakhir kerugian terbesar di musim corona biasanya banyak lay-off atau PHK, dan mereka bisa mengklaim tunjangan 75-100%. Nah, para pekerja illegal tidak akan mendapatkan fasilitas itu.

Mereka “pekerja illegal” akan terus hidup di bawah bayang-bayang gelap atau bahkan mimpi buruk.

Artikel ini telah terbit di : lombokinsider.com, dengan judul ‘5 Syarat Bekerja ke Belanda dan Resikonya’.

Kembali ke beranda Klub Cahaya, atau kunjungi toko kami Klubshop untuk berbagai penawaran menarik!