Polemik Rendang Babi Sudah Biasa, Giliran Babi Makan Manusia di Magelang
Beberapa hari terakhir mata kita melihat banyaknya sajian berita viral terkait Polemik Rendang Babi, sampai nasi uduk babi di Aceh.
Lantaran persoalan babi inilah sejumlah tokoh agama mengeluarkan sindiran-sindiran tajam yang ternyata kian mempertajam polemik.
Ada yang menyebut rendang adalah makanan tradisional khas Padang, yang sangat identik dengan daging sapi bukan babi. Lalu ada pula yang bertanya sejak kapan babi memiliki agama. Pokoknya, sajian babi merembet ke mana-mana.
Hal ini wajar, mengetahui Indonesia memiliki jumlah muslim terbesar di dunia. Sehingga hal-hal sensitif yang menyentuh polemik haram dan halal memiliki pembaca tersendiri.
Maka wajar babi dewasa ini menjadi populer di jagat media sosial dan pemberitaan yang berkembang. Seakan-akan mengalahkan isu korupsi yang tengah Kejaksaan Agung sampai KPK tangani.
Bukan lagi manusia yang makan babi.
Nah, kali ini bukan persoalan olahan babi menjadi rendang, melainkan kasus babi memakan manusia.
Ya baru-baru ini seekor babi hutan muncul di Magelang. Dari cerita warga Dusun Kuwang, Desa Windusari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang ada 2 orang yang menjadi korban keganasan babi tersebut.
Korban bernama Juman, seorang pria berusia 55 tahun dan Zulfatul Karimah seorang wanita berusia 30 tahun. Salah satu di antara korban jari kelingking kakinya menjadi santapan sang babi.
Babi hutan itu begitu beringas hingga mampu merobek tubuh Zulfatul Karimah.
“Kejadiannya sekitar 3 hari yang lalu. Ya heboh di sini. Hebohnya bukan karena manusia makan babi, tapi babi makan manusia (jari kelingking). Badannya (korban) sampai robek begitu, ganas sekali babi hutannya,” tutur salah satu warga yang meminta agar namanya jangan terekspos.
Setelah kejadian sambung sumber tersebut, keduanya langsung warga bawa ke rumah sakit terdekat.
“Ya pasti parah lah kalau sampai di bawa ke rumah sakit. Keduanya sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Daerah (RSD) Merah Putih Magelang,” jelasnya.
Terpisah Kabid Pelayanan Kesehatan RSD Merah Putih dr Hery Sumantyo membenarkan adanya peristiwa tersebut.
“Ya benar, keduanya luka-luka oleh serangan babi hutan. Kalau sekarang ya sudah stabil ya. Mudah-mudahan lekas sembuh,” terangnya seraya menyebut peristiwa itu terjadi pada Kamis 23 Juni 2022.
Juman dan Zulfatul mendapat perawatan, setelah mendapatkan rujukan dari Puskesmas Windusari. Korban menuju RS sekitar pukul 12.47 WIB.
“Hasil pemeriksaan ada luka dari amukan babi hutan. Keduanya mendapat penanganan khusus,” jelas Hery Sumantyo.
Luka parah di beberapa bagian
Luka robekan itu ada di bagian paha, punggung, dan kaki masing-masing pasien. Korban Zulfatul Kharimah jari manis pada kaki kanannya menjadi makanan sang babi juga telunjuk tangan kanannya turut menjadi korban.
Mengetahui hal ini pihak rumah sakit langsung mengkonsultasikan ke bagian Ortopedi untuk mengambil tindak lanjutan dan melakukan tindakan operasi.
“Proses operasinya sendiri memakan waktu 1 jam. Dokter terpaksa melakukan amputasi di jari kelingking kaki kanan dan telunjuk kanan.
Sedangkan, untuk korban Juman juga mendapatkan tindakan operasi. Bahkan lebih lama dari Zulfatul Kharimah. Sekitar 3 jam proses operasi karena harus pasang orif (kawat, red) pada bagian yang mengalami patah tulangnya. Korban harus pula mendapat jahitan karena mengalami luka robekan yang cukup dalam.
Berita ini telah terbit di : DISWAY.ID, dengan judul ‘Polemik Rendang Babi Sudah Biasa, Sekarang Giliran Babi Makan Manusia, Peristiwa Terjadi di Magelang’.
Kembali ke beranda Klub Cahaya, atau kunjungi toko kami Klubshop untuk berbagai penawaran menarik!
There are no comments
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.