Jagad Jawa : Mahakarya Maestro Seni Anter Asmorotedjo
Pementasan Jagad Jawa
“Jagad Jawa” adalah sebuah pementasan seni tari mahakarya Sang Maestro Tari asal Yogyakarta, Anter Asmorotedjo, yang telah pentas pada hari Selasa, 13 Desember 2022. Bertempat di Gedung Societet Militair, Taman Budaya Yogyakarta, Anter beserta seluruh tim berhasil menggelar sebuah karya seni tari yang sangat luar biasa serta bermakna mendalam.

“Jagad Jawa” juga merupakan bagian dari repertoar yang bertema “Bali Jawi”. Sedangkan “Bali Jawi” adalah nama konser atau nama sebuah repertoar yang menjadi ruang berkarya secara berkelanjutan milik Anter Asmorotedjo, yang tidak hanya menampilkan seni tari tetapi juga seni rupa, pameran lukisan-lukisan karya Anter yang semuanya bertema Jawa.

“Yen Wus Tekan Jangkanya
Nora Bisa Kaselakna Reksa Pangreksa Buminira
Lamun Tanda Iku Yekti Bakal Enggal Dumadi
Kumambange Watu Item
Sileming Palwa Gabus”
Berdasarkan keterangan dari Sang Pemilik Karya luar biasa ini, Inspirasi terciptanya “Jagad Jawa” bersumber dari kisah masa lalu di Bhumi Nuswantara yang termaknai dan terhadirkan kembali dalam bentuk sajian karya yang akan menghidupkan imajinasi secara visual, auditif, dan rasa.
Imajinasi peristiwa yang menjadi penanda akan kembalinya peradaban besar, nilai-nilai luhur, budi, dan kejayaan hadir melalui simbol-simbol yang lekat dengan nilai ke-Jawa-an.

Jawa yang berarti “mudheng” (memiliki kesadaran mahluk dan luhur budi pekerti) menjadi penanda akan kembalinya hidup baik dan selaras.
“Jagad Jawa” secara holistik memiliki makna yang sangat dalam yaitu, membawa ajakan kepada seluruh generasi untuk kembali belajar pada masa lalu, untuk menapaki masa depan menuju kejayaan.
“Bali Jawi” sebagai sebuah repertoar merupakan ciptakarya manunggaling daya budi dan bakti yang selanjutnya tersaji sangat indah, gemulai dan berwibawa dalam liukan tubuh para tim penari dalam pentas “Jagad Jawa”.
Karya “Bali Jawi” sejatinya berangkat dari perjalanan hidup pribadi dan laku spiritual seorang Anter Asmorotedjo dalam mencari, melalang, menapaki dan menemukan ke-Sejati-an diri, tentang pertanyaan mendasar dalam pencarian diri sejati, “Aku Iki Sopo, Aku Arep Ngopo, Aku Kudu Ngopo”.

“Bali Jawi” bersumber dari kisah masa lalu terkait kejayaan Nuswantara dan juga Jangka 500 tahun Sabda Palon-Naya Genggong, yang menjadi pedoman sebagian besar masyarakat Jawa sampai saat ini. Selain itu karya “Bali Jawi” adalah bagian dari rangkaian “dondomono jlumatono”, yaitu sebuah ajakan pada generasi sekarang untuk kembali kepada “Jatidiri Bangsa” yang beradab dan bermartabat sebagai manusia unggul.
“Bali Jawi” selain karya seni, juga merupakan bagian dari laku budi pekerti luhur dalam kehidupan sehari-hari, guna mempersiapkan diri untuk menyongsong kembalinya Kejayaan Nuswantara yang kini sedang berada di masa transisi.
Pagelaran “Jagad Jawa” mengambil timeline di bulan Desember yang merupakan waktu transisi antara penghujung tahun 2022 menjelang tahun 2023, yang dalam aksara Jawa tertulis “NgoNo-NgoCo”. 2022 ditulis NgoNo dan 2023 ditulis NgoCo, yang ternyata juga berhubungan dengan sepenggal tema dalam pementasan tari “Jagad Jawa”.
NgoNo-NgoCo menyiratkan makna perintah ‘sana ngaca’ pada orang-orang yang mengaku sebagai orang Jawa tetapi sudah kehilangan Jawa-nya, atau suruhan untuk berkaca agar memahami diri sejatinya masing-masing. Ini adalah sebuah sastro cetho (sastra alam yang sangat jelas) yang terbaca dalam sari-sari suratan kejernihan pikir dan siratan keheningan hati.

Berangkat dari latar belakang perjalanan spiritual tersebut, maka karya-karya tari ciptaan Anter selalu istimewa. Seolah sedang menarikan energi alam dan menyajikannya kembali dalam performa yang luar biasa di panggung seni, tarian Anter selalu membuat bulu merinding karena terbawa vibrasi dan medan energi dari spirit yang terciptakan. Tarian yang mengandung daya magis dan estetika yang fantastis, yang lahir dari kedalaman hati dan keindahan rasa yang begitu tinggi.
Bagi para penikmat seni, estetika dan makna spiritual, sajian tarian Anter sangat memukau dan sekaligus bisa menghanyutkan diri untuk turut serta melanglang buana dalam pengembaraan jiwa. Maka sangat pantas jika karya tari tersebut mendapat penilaian sebagai karya seni tingkat tinggi.
Mengenal Sosok Anter Asmorotedjo
Lahir di Yogyakarta, Anter telah memulai perjalanan berkeseniannya sejak usia 8 tahun.

Bakat luar biasa yang mendapat kekuatan dari ketekunan dan niat hati untuk mengembangkan diri sejak masa mudanya, membuat Anter Asmorotedjo menjadi salah satu seniman tari yang hebat di Indonesia.
Anter telah membawa diri dan karya-karyanya untuk masyarakat nikmati mulai dari lingkup terkecil di kampung kelahirannya hingga ke lima benua di dunia. Anter juga telah berkolaborasi dengan para maestro tari di Indonesia dan negara lainnya. Hal tersebut selalu membuatnya bersemangat dan tak pernah berhenti untuk berkarya untuk merespon simbol-simbol alam semesta.

Anter Asmorotedjo dengan segudang prestasinya di dunia seni tari, telah mendapat tempat di hati masyarakat luas baik di lingkup wilayah Indonesia maupun masyarakat dunia.
Pagelaran tari “Jagad Jawa” mendapat dukungan dari para sahabat sekaligus rekan yang juga terlibat dalam banyak karya Anter yang lain. Antara lain Boedhie Pramono sebagai penggarap musik dan Rendra Bagus Pamungkas yang bertugas di bagian featuring. Boedhie bersama Rendra melengkapi karya Anter dengan sentuhan musikalitasnya yang sangat luar biasa.

Pentas “Jagad Jawa” meriah oleh penampilan Anter Asmorotedjo bersama tim penari yang berjumlah 17 orang. Juga dukungan oleh tim produksi dan tim di belakang layar yang turut serta andil untuk mensukseskan pagelaran acara ini.
“Bali Jawi” sebagai wadah berkarya akan terus tampil memukau di panggung seni, dengan karya-karya luar biasa dari sosok Maestro Anter Asmorotedjo.
Jagad Jawa : Mahakarya Maestro Seni Anter Asmorotedjo
By Nunik Cho
Desain website oleh Cahaya TechDev – Klub Cahaya
Dukungan & komentar!
Komentar