Dua Raksasa Perusahaan Baterai Siap Investasi ke RI Rp 215 Triliun
Dua raksasa perusahaan baterai dunia, yakni LG Energy Solution dan Contemporary Amperex Technology atau CATL, bakal menggelontorkan investasinya di Indonesia hingga ratusan triliun rupiah.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto mengatakan sampai 2026, kedua raksasa perusahaan baterai tersebut secara total bakal menggelontorkan investasinya sekitar US$ 13-15 miliar atau hingga Rp 186-215 triliun.
“Besar (investasinya) kalau dilihat dua saja sampai dengan 2026 mungkin total keduanya berkisar US$ 13-15 miliar, belum yang lainnya. Secara keseluruhan mungkin bisa mencapai US$ 18 miliar. Time-nya sampai 2028,” kata Seto dalam Closing Bell CNBC Indonesia, Rabu (30/3/2022).
Menurut Seto, LG dan CATL merupakan pemain kunci dalam pengembangan baterai listrik di Indonesia. Apalagi, kedua perusahaan tersebut saat ini merupakan dua produsen baterai kelas kakap yang menguasai 55% pangsa pasar dunia.
“CATL punya market share 32%, LG punya market share 23%,” katanya.
Investasi di Indonesia
Selain kedua perusahaan tersebut, belum lama ini produsen perakit Apple cs, Hon Hai Precision Industry Co. Ltd. (Foxconn), juga membawa kabar mengejutkan. Mereka akan berinvestasi di bidang baterai listrik di Indonesia.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman atau MoU dengan Hon Hai Precision Industry Co. Ltd. (Foxconn), Gogoro Inc, PT Industri Baterai Indonesia (IBC), dan PT Indika Energy Tbk.
Kerja sama dalam investasi pengembangan ekosistem energi, baru berkelanjutan melalui investasi baterai. Baterai listrik, kendaraan listrik, dan industri Pendukungnya dengan skema kerja sama build-operate-localize (BOL).
Penandatanganan secara virtual di kantor Kementerian Investasi/BKPM dan Taipei, Taiwan. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir turut hadir menyaksikan penandatanganan.
Melalui ini, Foxconn bersama Gogoro, IBC, dan Indika akan menjajaki kerja sama investasi ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif di Indonesia. Mulai dari pembuatan baterai listrik, hingga ke pengembangan industri kendaraan listrik roda empat, kendaraan listrik roda dua, dan bus listrik.
Lingkup kerja sama juga mencakup pengembangan industri penunjang EV. Meliputi energy storage system, battery exchange/swap station, daur ulang, serta riset dan pengembangan (R&D) di bidang baterai elektrik dan EV.
Perkiraan nilai total investasi dalam proyek tersebut, perkiraan akan mencapai US$ 8 miliar atau sekitar Rp 114 triliun. Keseluruhan proyek akan menghasilkan kapitalisasi pasar dengan nilai total lebih dari US$ 100 miliar di Indonesia pada tahun 2030. (cnbcindonesia.com)
Berita ini telah terbit di : BATAK POST.COM
Kembali ke beranda Klub Cahaya