11 Anak Gagal Ginjal Akut Di Bali Meninggal

11 Anak Gagal Ginjal Akut Di Bali Meninggal, Satu Di NTT

Sebanyak 11 orang pasien anak di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah, Denpasar, Bali, yang mengidap penyakit gagal ginjal misterius dan akut atau Acute Kidney Injury (AKI) meninggal dunia.

“Kasus yang meninggal dari 17 (pasien) itu, (ada) 11 orang meninggal. Dan rata-rata meninggal dalam keadaan fungsi ginjal sangat terminal, yang kita sebut gagal ginjal akut, susah kalau sudah keadaan itu,” kata IGN. Sanjaya Putra selaku Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Bali, di RSUP Prof Ngoerah, Denpasar, Bali, Jumat (14/10).

Sanjaya mengatakan angka mortalitas atau kematian penyakit ini cukup tinggi. Rata-rata mereka yang meninggal datang dalam keadaan fungsi ginjal yang sangat terminal atau gagal ginjal akut.

11 Anak Gagal Ginjal Akut Di Bali Meninggal

Menurutnya, 17 pasien itu terdata dari Agustus hingga Oktober 2022. Dari 17 pasien di RSUP Prof Ngoerah dominan pasien balita, dan empat pasien dengan usia di atas enam tahun.

Sementara satu anak berusia 17 tahun masih melakukan perawatan dan lima lainnya sudah dapat beraktivitas dan menjalani pemeriksaan rutin.

“Sisanya lima sudah pulang, sudah kontrol fungsi ginjal membaik, kencing membaik anaknya jalan aktifitas biasa,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sanjaya mengatakan pasien yang melakukan peraawatan, rata-rata keadaan kencingnya kurang. Bahkan, pasien tidak kencing dalam waktu 24 jam. Selain gangguan itu, juga ada gangguan infeksi saluran pernapasan, saluran pencernaan, muntah-muntah, hingga mencret.

“Ini yang perlu untuk ke depannya kita waspadai. Mungkin, ada yang punya anak kecil perhatikan itu kencingnya, sudah 12 jam ini tidak ganti pampers, masih kosong pempersnya hati-hati ini. Itu yang perlu kita waspadai dan telusuri,” jelasnya.

Satu Anak Di NTT

Di sisi lain, seorang anak berusia 2 tahun di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia akibat mengalami gagal ginjal tanpa penyebab yang jelas atau misterius.

“Jadi yang itu satu, dilaporkan ke Kemenkes dari Rumah Sakit Rote umurnya 2 tahun, anak laki-laki,” kata Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang NTT, Woro Indri Padmosiwi,Sp.A, Jumat (14/10).

Menurut Woro kasus dugaan ginjal akut misterius yang terjadi pada bayi laki-laki di Kabupaten Rote Ndao tersebut terjadi pada akhir September 2022 lalu.

Namun, ia menyebut tidak terdeteksi penyebab pasti dari kondisi gagal ginjal yang anak tersebut alami. Terlebih keterbatasan fasilitas peralatan kesehatan untuk pemeriksa fungsi ginjal yang tidak rumah sakit miliki.

“Diagnosis terjadinya gagal ginjal anak ini sendiri karena korban tidak kencing selama 12 jam,” ujarnya.

Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia