Aplikasi WhatsApp Modifikasi Tertangkap Menginfeksi

Aplikasi WhatsApp Modifikasi Tertangkap Menginfeksi Perangkat Android Dengan Malware

Versi tidak resmi dari aplikasi perpesanan WhatsApp populer yang terkenal dengan nama YoWhatsApp telah menyebarkan trojan Android yang terkenal sebagai Triada. Tujuan malware ini adalah untuk mencuri kunci yang ‘memungkinkan penggunaan akun WhatsApp tanpa aplikasi,’

“Jika kunci tercuri, pengguna mod WhatsApp yang berbahaya dapat kehilangan kendali atas akun mereka,” kata Kaspersky dalam sebuah laporan baru.

YoWhatsApp menawarkan kemampuan bagi pengguna untuk mengunci obrolan, mengirim pesan ke nomor yang belum pengguna simpan, dan menyesuaikan aplikasi dengan berbagai opsi tema. Itu juga untuk berbagi manfaat yang tumpang tindih dengan klien WhatsApp modded lainnya seperti FMWhatsApp dan HeyMods.

Perusahaan keamanan siber Rusia mengatakan, mereka menemukan fungsionalitas berbahaya di YoWhatsApp versi 2.22.11.75.

Aplikasi WhatsApp Modifikasi Tertangkap Menginfeksi

Biasanya malware menyebar melalui iklan penipuan di Snaptube dan Vidmate, atau aplikasi lainnya. Setelah instalasi, meminta korban untuk memberikan izin untuk mengakses pesan SMS, memungkinkan malware untuk mendaftarkan mereka ke langganan berbayar tanpa sepengetahuan mereka.

Pencurian kunci yang berhasil dapat menyebabkan kompromi total pada akun yang tentunya sangat merugikan. Memungkinkan musuh untuk mengakses pesan obrolan dan bahkan menyamar sebagai korban untuk mengirim malspam hingga melakukan penipuan keuangan.

Gugatan Meta Untuk Pendistribusian WhatsApp Tidak Resmi

Perkembangan itu terjadi di tengah Meta Platform mengajukan gugatan terhadap tiga pengembang di China dan Taiwan. Hal ini karena mereka mendistribusikan aplikasi WhatsApp tidak resmi, termasuk HeyMods, yang mengakibatkan kompromi lebih dari satu juta akun pengguna.

Temuan ini juga tiba sedikit lebih dari setahun setelah pelaku ancaman ditemukan mengirimkan malware Triada melalui FMWhatsApp .

“Penjahat dunia maya semakin menggunakan kekuatan perangkat lunak yang sah untuk mendistribusikan aplikasi berbahaya,” para peneliti menunjukkan. “Ini berarti bahwa pengguna yang memilih aplikasi populer dan sumber instalasi resmi, mungkin masih menjadi korbannya.”

Artikel ini telah tayang di The Hacker News