Passive Income : Menghasilkan Duit Tanpa Usaha Lebih

Passive Income : Menghasilkan Duit Tanpa Usaha Lebih

Untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup, kita memerlukan pendapatan yang bisa kita tukar dengan barang dan jasa. Bekerja adalah salah satu cara memperoleh pendapatan ini. Namun selain itu, ada pula cara lain, yaitu dengan memiliki passive income atau penghasilan yang kita dapat tanpa harus bekerja (pasif).

Ya, memiliki passive income berarti seseorang tak perlu mencurahkan waktu serta tenaganya secara khusus untuk mendapatkan penghasilan tersebut. Misalnya dengan cara investasi properti atau usaha kos-kosan.

Meski demikian, kita perlu mengembangkan apa yang kita miliki dan bisa kita lakukan dulu, agar bisa dilipatgandakan melalui passive income. Untuk memahami lebih jelas tentang passive income, simak penjelasan lengkapnya lewat penjabaran berikut ini :

Penjelasan Passive Income : Menghasilkan Duit Tanpa Usaha Lebih

Passive income adalah pendapatan pasif, yang kita peroleh dari kegiatan investasi, bisnis atau kemitraan, atau sewa properti, tanpa keterlibatan aktif. Misalnya, dengan kepemilikan surat berharga atau sewa properti. Jenis pendapatan ini perlu kita bangun sedari awal bekerja agar bisa melipatgandakan asset yang kita miliki.

Membangun passive income artinya kita berusaha agar uang atau aset yang kita miliki, bekerja untuk kita dan menghasilkan uang lebih banyak. Berawal dari sekadar penghasilan tambahan, lama kelamaan bisnis atau investasi yang kita bangun menjadi passive income yang menghasilkan dalam jumlah menjanjikan.

Salah satu cara mendapatkan passive income adalah dengan investasi properti.

Passive Income : Menghasilkan Duit Tanpa Usaha Lebih

Jenis-Jenis Passive Income

Menghasilkan passive income bisa membantu menjamin kebebasan finansial tanpa harus mencurahkan tenaga dan waktu lebih banyak lagi. Passive income ini tak bisa langsung menghasilkan dalam sekejap, melainkan perlu kita bangun secara bertahap dan dengan strategi.

Anda bisa menabung dan belajar tentang pasar uang terlebih dahulu, misalnya, untuk bisa berinvestasi secara masif dan mengharapkan untuk besar. Untuk lebih jelasnya, passive income secara umum bisa terkategorikan ke dalam tiga jenis berikut ini.

Passive Income Paper Asset
Jenis passive income pertama adalah paper asset, yaitu aset yang bentuknya kertas. Contohnya seperti saham, reksa dana, deposito, Obligasi Ritel Indonesia (ORI), dan lainnya. Passive income paper asset bisa memberikan bunga atau imbal hasil tanpa melakukan kerja, bahkan ketika Anda tidur.
Passive Income Pemilik Usaha
Jenis passive income kedua yakni menjadi pemilik bisnis yang berjalan tanpa Anda turun langsung atau terlibat aktif di dalamnya. Pekerja-pekerja menjadi delegasi dan Anda atur untuk menjalankan kegiatan jual-beli barang atau jasa. Usaha laundry, minimarket, dan rumah makan adalah contoh passive income pemilik usaha.
Passive Income Sewa Properti
Jenis passive income ketiga yaitu bersumber dari investasi properti yang disewakan. Passive income sewa properti misalnya bisnis sewa rumah, kost-kostan, hotel, dan lainnya. Penghasilan tambahan dari sumber passive income ini bisa rutin Anda dapat setiap bulan, apabila properti yang disewakan terisi oleh penyewa.

Maksimalkan Sumber Daya

Passive income, merupakan penghasilan yang kita dapat tanpa keterlibatan langsung kita di dalamnya, dan bisa kita dapatkan dengan berbagai cara. Kemudahan akses internet membuka lebar peluang bagi siapapun untuk dapat belajar dan mencari informasi sebanyak-banyaknya. Termasuk untuk belajar memaksimalkan sumber daya dan keterampilan yang kita miliki untuk meraup passive income. Penghasilan yang kita dapat tanpa keterlibatan langsung kita di dalamnya, bisa kita dapat dengan berbagai cara.

Namun semua passive income yang beragam tersebut harus terus Anda kembangkan supaya keuangan tetap aman dan masa depan terjamin. Misalnya untuk mendapatkan passive income dari media sosial, Anda perlu membangun komunitas yang solid dengan adanya konten konsisten serta follower setia.

Artikel ini telah terbit di : Rumah.com