Pemupukan Karbon Dioksida Menghijaukan Bumi, Temuan Studi
Dari seperempat hingga setengah dari lahan bervegetasi Bumi telah menunjukkan penghijauan yang signifikan selama 35 tahun terakhir.Sebagian besar penyebabnya ialah meningkatnya kadar karbon dioksida di atmosfer. Hal ini berdasarkan sebuah studi baru yang terbit dalam jurnal Nature Climate Change pada 25 April.
Sebuah tim internasional yang terdiri dari 32 penulis dari 24 institusi di delapan negara memimpin upaya tersebut. Melibatkan penggunaan data satelit dari Spektrometer Pencitraan Resolusi Sedang NASA, dan instrumen Radiometer Resolusi Sangat Tinggi dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional. Hal ini untuk membantu menentukan indeks luas daun, atau jumlah tutupan daun, di atas daerah bervegetasi di planet ini.
Penghijauan merupakan peningkatan daun pada tanaman dan pohon yang setara dengan luas dua kali lipat daratan Amerika Serikat.

Kredit: Universitas Boston/R. Myneni
Daun hijau menggunakan energi dari sinar matahari melalui fotosintesis. Secara kimiawi menggabungkan karbon dioksida yang diambil dari udara dengan air dan nutrisi yang diambil dari tanah untuk menghasilkan gula. Gula inilah yang merupakan sumber utama makanan, serat, dan bahan bakar untuk kehidupan di Bumi. Penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi karbon dioksida meningkatkan fotosintesis, memacu pertumbuhan tanaman.
Studi : Pemupukan Karbon Dioksida Bukan Satu-satunya
Namun, pemupukan karbon dioksida bukan satu-satunya penyebab peningkatan pertumbuhan tanaman—nitrogen. Perubahan tutupan lahan, dan perubahan iklim melalui perubahan suhu global, curah hujan, dan sinar matahari, semuanya berkontribusi pada efek penghijauan.
Untuk menentukan sejauh mana kontribusi karbon dioksida, para peneliti menjalankan data untuk karbon dioksida dan masing-masing variabel lainnya secara terpisah. Hal ini mereka kerjakan melalui beberapa model komputer yang meniru pertumbuhan tanaman yang teramati dalam data satelit.
Hasil menunjukkan bahwa pemupukan karbon dioksida menjelaskan 70 persen dari efek penghijauan. Begitu ujar rekan penulis Ranga Myneni, seorang profesor di Departemen Bumi dan Lingkungan di Universitas Boston. “Pendorong terpenting kedua adalah nitrogen, sebesar 9 persen. Jadi kami melihat peran besar CO2 dalam proses ini.”
Sekitar 85 persen daratan bebas es di Bumi tertutupi oleh vegetasi. Area yang tercakup oleh semua daun hijau di Bumi sama dengan rata-rata, 32 persen dari total luas permukaan Bumi – gabungan lautan, daratan, dan lapisan es permanen.
Tingkat penghijauan selama 35 tahun terakhir “memiliki kemampuan untuk secara mendasar mengubah siklus air dan karbon dalam sistem iklim,” kata penulis utama Zaichun Zhu, seorang peneliti dari Universitas Peking, Cina, yang melakukan paruh pertama penelitian ini. Ia belajar dengan Myneni sebagai peneliti tamu di Universitas Boston.
10 Miliar Ton Karbon Yang Tersimpan
Setiap tahun, sekitar setengah dari 10 miliar ton karbon yang dipancarkan ke atmosfer dari aktivitas manusia tetap tersimpan sementara, di bagian yang hampir sama, di lautan dan tumbuhan.
“Sementara penelitian kami tidak membahas hubungan antara penghijauan dan penyimpanan karbon pada tanaman, penelitian lain telah melaporkan peningkatan penyerap karbon di darat sejak 1980-an. yang sepenuhnya konsisten dengan gagasan penghijauan Bumi,” kata rekan penulis Shilong Piao, dari Sekolah Tinggi Ilmu Perkotaan dan Lingkungan di Universitas Peking.
Sementara peningkatan konsentrasi karbon dioksida di udara dapat bermanfaat bagi tanaman, itu juga merupakan penyebab utama perubahan iklim. Gas, yang memerangkap panas di atmosfer bumi, telah meningkat sejak zaman industri karena pembakaran minyak, gas, batu bara dan kayu untuk energi.
Hal ini terus mencapai konsentrasi yang tidak terlihat setidaknya dalam 500.000 tahun. Dampak perubahan iklim meliputi pemanasan global, naiknya permukaan air laut, mencairnya gletser dan es laut serta peristiwa cuaca yang lebih parah.
Dampak menguntungkan dari karbon dioksida pada tanaman mungkin juga terbatas, kata rekan penulis Dr. Philippe Ciais, direktur asosiasi Laboratorium Ilmu Iklim dan Lingkungan, Gif-suv-Yvette, Prancis.
“Penelitian telah menunjukkan bahwa tanaman menyesuaikan diri, atau menyesuaikan dengan meningkatnya konsentrasi karbon dioksida, dan efek pemupukan berkurang seiring waktu.”
“Sementara deteksi penghijauan berdasarkan pada data, atribusi ke berbagai penggerak juga didasarkan pada model,” kata rekan penulis Josep Canadell dari Divisi Lautan dan Atmosfer di Organisasi Riset Ilmiah dan Industri Persemakmuran di Canberra, Australia.
Canadell menambahkan bahwa sementara model mewakili simulasi terbaik dari komponen sistem Bumi, mereka akan terus meningkatkannya.
Artikel ini telah terbit di : NASA dengan judul ‘Carbon Dioxide Fertilization Greening Earth, Study Finds’. Oleh Klub Cahaya terjemahkan, dengan judul ‘Studi Pemupukan Karbon Dioksida’.
Kembali ke beranda Klub Cahaya, atau kunjungi toko kami Klubshop untuk berbagai penawaran menarik!
Dukungan & komentar!
Komentar