Ini Penyebab Data 1 Miliar Warga Tiongkok Bocor Di Internet
Beberapa waktu lalu, dunia internet gempar oleh aksi peretasan oleh hacker yang mencuri data 1 miliar warga Tiongkok.
Setelah mencuri database Shanghai National Police (SHGA), hacker pun menjual data curian tersebut di forum hacker senilai 10 bitcoin (sekitar Rp 3 miliar). Database berukuran hingga 23 terabyte (TB) itu berisikan informasi penting, seperti nama, alamat, tempat lahir, KTP, dan nomor telepon warga Tiongkok.
Lewat akun Twitter-nya, Zhao Changpeng, selaku CEO Binance mengungkap penyebabnya. Database yang berisikan informasi hingga 1 miliar warga Tiongkok tersebut bisa tercuri dan menjadi kasus peretasan terbesar dalam sejarah.
Ia menyebutkan, pengembang pemerintah secara tidak sengaja memasukkan kredensial untuk sistem penyimpanan data saat menulis posting blog di China Software Developer Network (CSDN). CSDN sendiri adalah salah satu jaringan pengembang terbesar di Tiongkok.
“Rupanya kerentanan ini terjadi karena pengembang pemerintah menulis blog teknologi di CSDN. Hingga, pengembang secara tidak sengaja memasukkan kredensial,” tulis Changpeng yang dikutip Sabtu, (9/7/2022).
Data warga Tiongkok
Changpeng memposting tangkapan layar dari kode yang memuat kredensial sehingga dapat hacker gunakan untuk menyusup database. Berbekal database curiannya, peretas dengan nama ChinaDan itu menjual data tersebut di forum hacker.
ChinaDan pun membagikan sample hingga 750 ribu dokumen berisikan informasi pengiriman, identitas, dan panggilan polisi dalam postingannya di forum tersebut. Sehingga dengan dokumen ini, pelaku pencurian data berharap pembeli yang tertarik dapat dengan mudah memverifikasi data yang ia jual adalah asli.

Hacker Korea Utara Gasak Kripto Rp 1,4 Triliun
Di sisi lain, hacker Korea Utara berada di balik serangan siber yang mencuri USD 100 juta (setara Rp 1,4 triliun) uang kripto perusahaan AS. Demikian menurut laporan investigasi dari tiga perusahan keamanan.
Mengutip Reuters, Kamis (30/9/2022), aset kripto tersebut mereka curi dari Horizon Bridge. Ini adalah layanan yang oleh jaringan blockchain Harmony operasikan, pada 23 Juni lalu. Layanan ini memungkinkan aset kripto untuk transfer ke blockchain lainnya.
Setelah proses investigasi, aktivitas memperlihatkan aksi pencurian ini terkait dengan para hacker asal Korea Utara. Para ahli mendeskripsikannya sebagai peretas siber.
Pemantau sanksi PBB mengatakan, Korea Utara kemungkinan menggunakan dana curian itu untuk mendukung program nuklir dan misilnya.
Ada pun gaya serangan oleh hacker terduga dari Korea Utara ini berkecepatan tinggi. Pembayaran terstruktur ke berbagai pihak, sehingga dapat mengaburkan asal dana. Chainanalysis mengungkap, serangan ini mirip dengan yang oleh aktor kejahatan siber Korea Utara lainnya lakukan.

Terduga Lazarus Group
“Berdasarkan perilaku transaksi, awalnya peretasan ini terlihat seperti hacker Korea Utara yang melakukannya.” Kata Mantan Analis FBI Nick Carlsen yang kini menyelidiki pencurian mata uang kripto untuk TRM Labs.
Ada indikasi kuat bahwa hacker Korea Utara yang melakukan peretasan adalah Lazarus Group. Hal ini terlihat dari sifat peretasan pencucian dana curiannya.
“Pencuri berusaha untuk menghilangkan jejak transaksi. Hal ini membuatnya lebih mudah untuk mencairkan dana di bursa,” kata laporan investigasi.
Jika serangan itu terkonfirmasi, serangan tersebut akan menjadi peretasan ke-delapan tahun ini. Total kerugian mencapai USD 1 miliar yang terkait dengan hacker Korea Utara.
Sebelumnya, seorang pria California yang meretas ribuan akun iCloud milik Apple mendapat vonis 8 tahun penjara. Ia terbukti bersalah dalam kejahatan konspirasi hingga penipuan berbasis komputer pada Oktober 2021.
Kejahatannya berlangsung sejak September 2014. Pria 41 tahun bernama Hao Kuo Chi dari La Puente, California, mulai memasarkan sebagai ‘icloudripper4you’. Ia mengaku bisa membobol akun-akun iCloud hingga mencuri berbagai konten di dalam akun yang terhubung dengan penyimpanan iCloud. Kegiatan ini biasanya terkenal sebagai ‘ripping’.
Berita ini telah terbit di : Liputan6, dengan judul ‘Ini Penyebab Data 1 Miliar Warga Tiongkok Bocor di Internet‘.
Kembali ke beranda Klub Cahaya, atau kunjungi toko kami Klubshop untuk berbagai penawaran menarik!
Desain website oleh Cahaya TechDev – Klub Cahaya
Dukungan & komentar!
Komentar