E-Commerce, Jangka Jayabaya Yang Menjadi Nyata

E-Commerce, Jangka Jayabaya Yang Menjadi Nyata

Orang Nuswantara khususnya Jawa pasti tidak asing dengan Jangka Jayabaya, atau juga sering disebut orang dengan sebutan Ramalan Jayabaya.

Siapakah Jayabaya? Menurut literatur yang saya baca, Beliau mempunyai gelar Mahaprabu Sang Mapanji Sri Aji Jayabaya. Dikenal sebagai pemimpin besar pada salah satu era keemasan kerajaan Nuswantara di masa lampau, tepatnya di Jawa dengan nama kerajaannya Dahana Pura yang dikisahkan menjadi cikal bakal kerajaan di era-era setelahnya, Kediri, Jenggala, Panjalu, dan Majapait. Raja Jayabaya dicatat memiliki kesaktian yang luar biasa hingga bisa melihat dan merumuskan apa yang akan terjadi di masa depan. Sering disejajarkan dengan peramal dunia sekelas Nostradamus, vision Raja Jayabaya yang dirumuskan panjang lebar akan skenario masa depan itu selanjutnya dikenal dengan sebutan ‘Jangka Jayabaya’.

Disebut-sebut bahwa Jangka Jayabaya bukan sekedar ramalan tapi lebih ke nubuat dan jangka jaman, yang artinya sudah banyak terbukti atau menjadi kenyataan.

Salah satu petikan kalimat dalam Jangka tersebut akan saya bahas yang berhubungan dengan era modern saat ini, yaitu abad informasi dan era digitalisasi. Dimana aktivitas kita lebih banyak menggunakan teknologi digital, termasuk transaksi jual beli.

“Pasar Ilang Kumandange”. Demikian bunyi petikan kalimat tersebut. Yang artinya pasar (secara fisik sebagai tempat orang berjual beli) sudah kehilangan aktivitas keramaiannya.

Jika kita lihat saat ini, dan bahkan kita menjadi pelakunya, bahwa aktivitas jual beli dan transaksi tukar menukar barang dan jasa yang dulunya dilakukan di pasar, di toko, sekarang sudah banyak berpindah ke pasar dan toko online, yang dioperasikan dengan teknologi digital.

E-commerse, marketplace, online shop kita menyebutnya sebagai tempat transaksi keuangan dan jual beli online, yang dipandang sangat memudahkan dan memberikan kepuasan serta kenyamanan berbelanja dan bertransaksi bagi masyarakat modern saat ini.

Pandemi Covid-19 yang kita alami selama 2 tahun lebih, memaksa penerapan aturan social distancing dan pembatasan di segala aktivitas berkumpul secara fisik, justru menjadi booster dan mesin percepatan yang mendongkrak perkembangan digitalisasi di segala bidang. Tidak terkecuali perkembangan aktivitas transaksi digital menjadi semakin pesat dan hampir secara keseluruhan menggantikan aktivitas fisik dalam usaha manusia di bidang traksaksi jual beli. Pasar dan toko-toko tradisional banyak berpindah ke platform online agar tidak mati gaya, sepi pembeli sampai mati rejeki.

Hal tersebut seolah benar-benar menjadi bukti terwujudnya Jangka yang telah dinubuatkan oleh Raja Jayabaya di sekian ribu tahun yang lalu, seperti dipercaya oleh sebagian masyarakat Jawa.

Benar-benar pasar ilang kumandange, karena kumandang tersebut berpindah ke pasar online, E-Commerse.

By : Nunik Cho

E-Commerce, Jangka Jayabaya Yang Menjadi Nyata

Desain website oleh Cahaya TechDevKlub Cahaya

About the author : Nunik Cho
I'm nothing, but everything
Nunik Cho avatar

Nunik Cho

I'm nothing, but everything

Mungkin Anda Menyukai

Dukungan & komentar!

Biar Karya Bicara
Ambil bagian, mainkan peran hidupmu!

Komentar

No comments yet