KANJURUHAN DAN KEKUASAAN ANTARA EMPATI DAN AMBISI
Deklarasi dilakukan hanya 16 jam sejak ucapan dukacita disampaikan Anies Baswedan melalui akun twitternya.

Deklarasi pencalonan Anies Baswedan sebagai Presiden yang oleh Partai Nasional Demokrat (Nasdem) lakukan hari ini Senin (03/10/2022) cukup mengejutkan sekaligus melukai perasaan bangsa ini yang tengah berduka akibat tragedi di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Pasalnya deklarasi meraka lakukan hanya berselang hitungan jam saja dari tragedi berdarah yang menewaskan ratusan orang supporter sepakbola tersebut.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang yang terjadi sekitar pukul 22.00 WIB tanggal 1 Oktober 2022. Sementara deklarasi Anies Presiden yang Partai Nasdem lakukan, terjadi sekitar pukul 10.00 WIB tanggal 3 Oktober 2022. Hanya 36 jam pasca peristiwa yang mengundang dukacita mendalam bagi Indonesia dan bahkan menjadi sorotan dunia.
Ucapan Bela Sungkawa
Wagub Jawa Timur Emil Dardak mengatakan perkiraan korban Jiwa di Stadion Kanjuruhan sekitar 131 orang. Jumlah yang melampaui tragedi Hillsborough di inggris tahun 1989. Bahkan daripada tragedi Acra Sport tahun 2001, maka tragedi Stadion Kanjuruhan menempati urutan korban jiwa ke dua di dunia di bawah tragedi sepak bola Peru 24 Mei 1964.
Dari perbadingan jumlah korban dan maraknya bela sungkawa dari berbagai negara antara lain Paus Fransiskus, Presiden FIFA Gianni Infantino, Presiden Uni Eropa Charles Michel hingga Presiden Hongaria Katalin Novak maka tragedi Kanjuruhan adalah duka dunia bukan hanya duka Indonesia.
Tragedi ini juga membuat seluruh sisa pertandingan Liga Spanyol di pekan ke tujuh mengawali permainan dengan mengheningkan cipta selama 1 menit. Tanda ucapan belasungkawa yang mendalam dari berbagai pelaku olahraga sepakbola di Spanyol.
Dari dalam negeri, Presiden Joko Widodo memerintahkan penghentian Laga Liga 1 sementara dan meminta agar peristiwa ini diusut tuntas. Para menteri, Kapolri dan pejabat pemerintah setempat mulai dari Gubernur, Wakil Gubernur, Kapolda, Bupati hingga seluruh perangkat BPPD dan Dinas Kesehatan di Malang berjibaku untuk bisa menyelamatkan korban dan mengidentifikasi penyebab peristiwa yang mengenaskan ini. Duka untuk dunia sepakbola tanah air.
Ambisi Yang Menyaingi Empati
Namun semua itu rupanya tidak menghentikan niat Partai Nasdem untuk melakukan deklarasi Calon Presiden bagi Anies Baswedan.
Hanya 36 jam setelah peristiwa atau setidak nya 24 jam setelah keluar pernyataan resmi jumlah korban oleh Polda Jawa Timur melalui Kapolda Nico Avinta, Minggu (02/10). Dan sayangny,a deklarasi mereka lakukan hanya 16 jam sejak ucapan dukacita Anies Baswedan sampaikan melalui akun twitternya.
Mungkin Anies lupa bahwa duka tak hanya ucapan sebagaimana di ucapkan Anies melalui akun medsosnya, tapi juga dalam bentuk tindakan, setidaknya tunggulah kubur mereka mengering toh pemilu masih 16 bulan lagi yaitu di Februari 2024.
Memang sekilas tidak ada yang salah dari deklarasi yang Partai Nasdem lakukan untuk Anies Baswedan. Namun, pertanyaan yang kemudian muncul adalah apakah sudah sedemikian hebatnya syahwat untuk berkuasa bagi pak Anies maupun Partai Nasdem? Sehingga deklarasi untuk menjadi pemimpin negeri ini harus sedemikian cepat dengan mengesampingkan situasi berkabung nasional dan tangis pilu keluarga korban.
Kanjuruhan Dan Kekuasaan Antara Empati Dan Ambisi
Opsi menunda dan menjadikan situasi berduka salah satu pertimbangan penting nampaknya bukan menjadi pilihan penting bagi Partai Nasdem dan Anies Baswedan.
Langkah terburu buru Anies sangat tidak mencerminkan sikap empati di banyak budaya ketimuran Indonesia. Sering banyak orang istilahkan dengan ungkapan “tunggulah hingga kuburannya mengering” dan itu tentunya tidak 16 jam setelah ucapan duka.
Pertandingan olah raga adalah pesta yang harusnya semua bergembira. Tapi jika di kelola dengan salah, terburu buru, tidak sabar, penuh amarah maka suka cita bisa berubah menjadi duka cita. Begitu juga Pemilu yang harusnya menjadi pesta, jika di ikuti peserta yang tamak dan tidak sabar, juga bisa menjadi duka cita dalam pelaksanaannya nanti.
Jawa Timur,
03 Oktober 2022, 13.40 WIB
Penulis : Dhea Anggraini Putri
Kanjuruhan Dan Kekuasaan Antara Empati Dan Ambisi
Desain website oleh Cahaya TechDev – Klub Cahaya
Dukungan & komentar!
Komentar