Momok Seram Yang Menakutkan Jokowi

Siang Ini, Pengumuman Momok Seram Yang Menakutkan Jokowi

Momok Seram Yang Ditakutkan Jokowi

Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan perkembangan laju inflasi dalam Indeks Harga Konsumen September 2022 pukul 11.00 WIB, hari ini, Senin (3/10/2022).

Rilis inflasi September akan langsung oleh Kepala BPS, Margo Yuwono, bacakan secara online dan offline. Rilis BPS dapat kalian simak melalui akun YouTube BPS Statistics. Sebagai catatan, dalam rilis kali ini, Menteri Dalam Negeri turut hadir.

“Sebagai tambahan, pada informasi rilis akan hadir juga Menteri Dalam Negeri. Setelah rilis, akan berdiskusi bersama Kepala BPS,” tulis BPS dalam broadcast undangan, Senin (3/10/2022).

Momok Seram Yang Menakutkan

Berulang kali, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan bahwa inflasi adalah momok terbesar saat ini oleh semua negara di dunia. Pasalnya, banyak negara di dunia yang tersandung akan inflasi tinggi. Inflasi ini oleh kenaikan harga pangan hingga energi, dan perang Rusia-Ukraina yang tak pasti kapan berakhir.

“Pertama yang ingin saya sampaikan momok pertama semua negara saat ini inflasi. Inflasi semua negara biasanya hanya 1 sekarang 8, lebih dari 10 dan bahkan ada lebih dari 80 persen, ada 5 negara”. Kata Jokowi saat Pengarahan Presiden kepada seluruh Menteri/Kepala Lembaga, Kepala Daerah, Pangdam dan Kapolda di JCC, Jakarta, Kamis (29/9/2022).

Oleh karena itu, Jokowi berpesan pemerintah pusat dan daerah harus kompak dan harus bersatu. Dari pusat provinsi kabupaten kota, sampai ke bawah dan semua kementerian dan lembaga (K/L).

“Seperti saat kita kemarin menangani Covid, kalau Covid bisa bersama-sama urusan inflasi ini kita harus bersama-sama,” katanya.

Kepala negara juga menjelaskan bahwa di negara lain urusan inflasi adalah urusan bank sentral. Inflasi tinggi dengan caranya menaikkan interest rate sehingga kredit menjadi landai. Uang yang lari ke masyarakat juga melambat dan harapannya inflasi turun.

“Tapi teori seperti itu sekarang tidak menjamin inflasi turun oleh sebab di Indonesia bank sentral dan fiskal harus beriringan. Jadi saya senang BI dan Kemenkeu berjalan beringan dan rukun tanpa intervensi kewenangan BI. Tapi yang lebih penting adalah bukan rem uang beredar, tapi menyelesaikan di ujungnya yaitu kenaikan barang dan jasa yaitu menjadi tanggung jawab kita semua,” katanya.

Inflasi Pangan Juga Besar

Jokowi mengaku yang harus kita takuti sekarang adalah inflasi dari pangan, bahan makanan. Ini juga kontributor inflasi terbesar sampai Agustus.

“Urusan cabe merah, bawang merah, telor ayam, urusan tomat, urusan tahu, mie instan, tempe dan beras. Hati-hati barang-barang ini tolong lihat betul – betul, cek harian karena setiap hari saya dapatnya angka-angka seperti ini.Nggak pernah sarapan, nggak pernah makan pagi tapi sarapan angka-angka,” ujarnya.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan inflasi pada September 2022 akan mencapai 5,88% secara tahunan (year on year/yoy).

“Berdasarkan survei pemantauan harga, survei pada minggu kelima, bulan ini (September 2022) inflasinya sekitar 5,88% yoy”. Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Wahyu Agung Nugroh, Senin (3/10/2022).

Adapun, ekspektasi inflasi BI 5,88% (yoy) pada September 2022 lebih tinggi daripada realisasi inflasi Agustus 2022 yang tercatat 4,69% (yoy).

Wahyu menjelaskan, komoditas penyumbang inflasi pada September 2022 di antaranya adalah bensin sebesar 0,91% secara bulanan. Secara umum, berdasarkan perhitungan BI, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertalite, Solar, dan Pertamax akan menambah inflasi 1,8% hingga 1,9%.

Transmisi kenaikan harga BBM akan terasa pada kenaikan harga barang-barang lainnya. Dampak putaran kedua atau second round dari kenaikan harga BBM akan terasa sekitar 3 bulan mendatang.

Persoalan inflasi di Indonesia, menurut Wahyu, masih bersumber dari harga pangan bergejolak (volatile food) dan administered prices (harga yang pemerintah atur). Oleh sebab itu, kenaikan suku bunga acuan BI7DRR yang naik menjadi 4,25% sudah sekaligus menjangkar ekspektasi inflasi ke depan.

Imbas Kenaikan BBM

Konsensus pasar memperkirakan inflasi Indonesia akan melonjak tajam pada September 2022 sebagai imbas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.

Konsensus yang terhimpun CNBC Indonesia dari 14 institusi memperkirakan inflasi September akan menembus 1,20% berbanding bulan sebelumnya (month to month/mtm).

Jika ramalan ini benar maka ini akan menjadi inflasi tertinggi sejak Desember 2014 atau dalam 93 bulan atau nyaris 8 tahun. Sebagai catatan, tingginya inflasi pada Desember 2014 juga oleh sebab dampak lanjutan dari kenaikan harga BBM Subsidi yang berlaku pada November 2014.

Hasil polling juga memperkirakan inflasi secara tahunan (year on year/yoy) akan menembus 5,98% atau tertinggi sejak Oktober 2015 atau tujuh tahun terakhir.

Artikel pernah muat di CNBC Indonesia

Momok Seram Yang Menakutkan Jokowi Diumumkan Siang Ini

Inflasi September 2022 Tembus 5,95 Persen Secara Tahunan

Indonesia kembali mencatatkan inflasi di September tahun ini. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka inflasi September 2022 sebesar 1,17 persen. Sementara inflasi tahun kalender 2022 mencapai 4,84 persen sedangkan inflasi secara tahunan sebesar 5,95 persen.

Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, angka inflasi September 2022 berasal dari hasil pemantauan indeks harga konsumen (IHK) di 90 kota, yang sebagian besar mengalami inflasi.

 “Inflasi September 2022 sebesar 1,17 persen merupakan tertinggi sejak Desember 2014,” jelas ia dalam sesi konferensi pers yang tergelar secara hybrid, Senin (1/10/2022).

Sebanyak 88 daerah mengalami inflasi, dan 2 tercatat deflasi. Posisi yang tertinggi berada di Bukit Tinggi sebesar 1,87 persen.

Inflasi ini oleh sebab kenaikan harga BBM dengan andil 0,81 persen dan harga beras sebesar 0,35 persen dan angkutan dalam kota 0,18 persen.

Sementara inflasi September terendah di Kota Merauke sebesar 0,07 persen. Kemudian 2 kota mengalami deflasi di Manokwari sebesar 0,64 persen dan Timika deflasi sebesar 0,59 persen.

Sedangkan jika secara tahunan, inflasi tertinggi ada di Sampit sebesar 8,85 persen dan terendah di Waingapu 3,92 persen. Ia menyebutkan pada September terdapat beberapa kejadian yang mempengaruhi inflasi nasional. Seperti kenaikan harga BBM pada 3 September 2022.

Kemudian ada panen raya komoditas holtikultura yang berpengaruh ke perkembangan harga di holtikultura.

Selain itu, adanya kebijakan BI menaikkan suku bunga acuan atau BI 7 Day RR demi menahan laju inflasi.

Inflasi September 2022 Tembus 5,95 Persen Secara Tahunan

Desain website oleh Cahaya TechDev – Klub Cahaya

About the author : Evitaaa
Tell us something about yourself.

Mungkin Anda Menyukai

Dukungan & komentar!

Biar Karya Bicara
Ambil bagian, mainkan peran hidupmu!

Komentar

No comments yet