Kesaksian Tragedi Kanjuruhan Berdarah

Kesaksian Tragedi Kanjuruhan Berdarah

INI KRONOLOGI KERUSUHAN DI MALANG MENURUT KESAKSIAN PENONTON

Tidak ada kemenenangan yang sebanding dengan nyawa yang berjatuhan. #PrayForKanjuruhan.

Kesaksian Tragedi Kanjuruhan Berdarah

Assalamualaikum. Pertama, sebelumnya saya turut berduka cita sedalam-dalamnya terhadap korban insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan. Pertandingan Arema vs Persebaya.Kedua, syukur alhamdulillah, saya mendapat keselamatan sampai di rumah. Dan Bisa menceritakan kronologi versi saya pribadi di sini. Di sini saya akan coba menceritakan kronologi insiden yang terjadi di Kanjuruhan 1 oktober 2022.

Dari awal saya masuk stadion (kondisi pemain sedang pemanasan) semua berjalan aman dan tertib hingga kick off pukul 20.00.

Kick off mulai dan pertandingan berjalan aman, tanpa kericuhan sedikit pun.. Yang ada hanya supporter Arema saling melontarkan psywar ke arah pemain Persebaya.

Babak pertama selesai. Dan saat jeda istirahat, ada sekitar 2-3 kali kericuhan sedikit di tribun 12-13, yang bisa segera aman oleh pihak berwenang.

Babak ke-2 berlanjut dan tim Persebaya berhasil mencetak golnya yang ke-3. Arema FC semakin tampil menyerang menggempur gawang Persebaya, tapi tidak ada gol yang terjadi. Semakin banyak serangan, semakin gemas juga kita sebagai supporter menontonnya..

Hingga peluit akhir berbunyi, Arema tidak bisa menambah golnya, dan harus menerima kekalahan. Di sinilah awal mula tragedi mulai.

Setelah peluit berbunyi, para pemain arema tertunduk lesu dan kecewa. Pelatih Arema dan manager tim mendekati tribun Timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter. Di sisi lain, ada 1 orang supporter yang dari arah tribun Selatan nekat masuk dan mendekati Sergio Silva dan Maringa. Terlihat sedang memberikan motivasi dan kritik kepada mereka.

Kesaksian Tragedi Kanjuruhan Berdarah

Kemudian ada lagi sejumlah oknum yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema. Terlihat John Alfarizie mencoba memberi pengertian kepadan oknum-oknum tersebut.

Namun semakin banyak mereka berdatangan. Semakin ricuh kondisi stadion karena dari berbagai sisi stadion juga ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya ke pemain. Menyusul dengan lempar-lempar berbagai macam benda ke arah lapangan, dan para suppoter yang semakin tidak terkendali. Akhirnya pemain tergiring masuk ke dalam ruang ganti dengan kawalan pihak berwajib.

Setelah pemain masuk, supporter makin tidak terkendali dan semakin banyak yang masuk ke lapangan. Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter, yang menurut saya perlakuannya sangat kejam dan sadis. Pakai pentung dengan tongkat panjang. 1 supporter kena keroyok aparat, terhantam tameng dan banyak tindakan lainnya.

Tapi saat aparat memukul mundur supporter di sisi Selatan, supporter dari sisi Utara yang menyerang ke arah aparat. Karena semakin banyaknya supporter yang masuk ke lapangan dan kondisi sudah tidak kondusif, aparat menembakkan sekian kali gas air mata ke arah suppoter yang ada di lapangan.

Silih berganti supporter menyerang aparat dari sisi Selatan dan Utara. Yang akhirnya, selain hujan lemparan benda dari sisi tribun, di dalam lapangan juga terjadi aksi tembak-tembakan gas air mata ke arah supporter.

Terhitung puluhan gas air mata sudah tertembak ke arah supporter. Di setiap sudut lapangan telah terkelilingi gas air mata. Ada juga yang langsung menembakkan ke arah tribun penonton, yaitu di tribun 10.

Para supporter yang panik karena gas air mata semakin ricuh di atas tribun. Mereka berlarian mencari pintu keluar, tapi sayang pintu keluar sudah penuh sesak karena para supporter panik terkena gas air mata.

Banyak ibu-ibu, wanita-wanita, orang tua dan anak-anak kecil yang terlihat sesak enggak berdaya, enggak kuat ikut berjubel untuk keluar dari stadion. Terlihat mereka sesak karena terkena gas air mata. Seluruh pintu keluar penuh dan terjadi macet.

Di dalam stadion mereka sesak karena gas air mata yang sudah tertembakkan ke berbagai arah. Sedangkan untuk keluar stadion pun enggak bisa karena macet penuh sesak di pintu keluar. Di luar stadion banyak yang terkapar dan pingsan karena efek terjebak di dalam stadion yang penuh gas air mata.

Dan sekitar pukul 22.30 juga masih banyak insiden pelemparan batu ke arah mobil aparat. Pengeroyokan supporter terhadap aparat yang mereka anggap mengurung kita di dalam stadion dengan puluhan gas air mata.

Dan terjadi beberapa tembakan gas air mata kembali di luar stadion. Lebih tepatnya di sekitar tribun 2 Kanjuruhan.

Kondisi di luar stadion Kanjuruhan sudah sangat mencekam. Banyak supporter yang lemas bergelimpangan. Teriakan dan tangisan wanita. Supporter yang berlumuran darah. Mobil hancur. Kata-kata makian dan amarah. Batu batako, besi dan bambu berterbangan.

Dan selama saya jadi supporter Arema, saya dikenalkan Arema oleh orang tua saya saat tahun 2007 hingga saat ini.

Hari ini 1 Oktober 2022 adalah titik terendah saya menjadi seorang supporter.

Saya masih belum percaya menyaksikan saudara-saudara saya dengan kondisi seperti ini.

Tanpa mengurangi rasa respect saya kepada keluarga korban, di sini saya mencoba menjelaskan kronologi yang saya alami secara pribadi..

Rangkuman dari Twitter @LIBRA_12

Kesaksian Tragedi Kanjuruhan Berdarah

Desain website oleh Cahaya TechDev – Klub Cahaya

About the author : Cahaya Hanjuang
Tell us something about yourself.

Mungkin Anda Menyukai

Dukungan & komentar!

Biar Karya Bicara
Ambil bagian, mainkan peran hidupmu!

Komentar

No comments yet