Mengenal Garis Pemisah Fauna Di Nusantara: Garis Wallace, Garis Weber, dan Garis Lydekker

Indonesia dengan keanekaragaman hayati mengenal pembagian wilayah dengan Garis Wallace, Garis Weber, dan Garis Lydekker.

Mengenal Garis Pemisah Fauna

Melansir laman Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Garis Wallace, Garis Weber, dan Garis Lydekker membagi wilayah indonesia berdasarkan kesamaan tipe keanekaragaman jenis hayati yang dimiliki.

Pembagian bioregion di Indonesia ini merupakan cerminan persebaran fauna dari gabungan dari kehati Asia maupun Australia (Australasia) dan kawasan pertemuan kedua benua.

Garis Wallace, Garis Weber, dan Garis Lydekker

Anugerah Nontji, dalam catatan Wallace: Dari Garis Maya Zoogeografi hingga Surat dari Ternate (2017) menjelaskan tentang Garis Wallace, Garis Weber, dan Garis Lydekker yang merupakan garis khayal yang memisahkan persebaran fauna di Indonesia menjadi beberapa bagian.

Garis Wallace

Garis Wallace Nama Garis Wallace diambil dari nama penggagasnya, Alfred Russel Wallace.

Ia lahir pada tahun 1823 di Monmouthshire, Wales di Britania Raya, dan merupakan seorang naturalis, penjelajah, ahli geografi, antropolog dan ahli persebaran hewan.

Perjalanannya menjelajahi Kepulauan Nusantara membawanya menemukan berbagai spesimen fauna.

Hal ini membuat Wallace menyadari adanya perbedaan pengelompokan fauna antara wilayah Borneo dan Sulawesi, serta antara Bali dan Lombok.

Ia kemudian membuat garis pemisah di antaranya yang dikenal dengan Garis Wallace (Wallace Line).

Teori ini dianut oleh semua ahli zoogeografi dunia dalam kurun 1860 hingga 1890.

Garis Wallace memanjang dari utara hingga selatan, dari Selat Makassar sampai pulau Bali dan Lombok.

memisahkan wilayah geografi fauna (zoogeography) Asia (Paparan Sunda) dan Australasia.

Garis Weber

Penemuan Wallace menjadi rujukan berbagai peneliti salah satunya Antonio Pigafetta.

Teori Antonio Pigafetta menemukan bahwa perubahan ragam fauna tidak terjadi secara drastis namun secara gradual.

Oleh karenanya, ia menggeser garis Wallace ke arah timur dan memberinya nama Garis Weber.

Nama Weber diambil dari sosok Max Weber yang memimpin Ekspedisi Siboga yang menemukan perbedaan kedalaman laut yang paling mungkin untuk memberikan peluang yang sama akan kehadiran fauna Asia dan Australia di wilayah tersebut.

memanjang dari Kepulauan Riau sampai ke Daratan Sahul, serta daratan sahul ke sisi barat kawasan Nusa tenggara.

Garis Lydekker

Selain Garis Wallace dan Weber, ada pula Garis Lydekker yang menyusul oleh geolog asal Inggris bernama Richard Lydekker.

Garis Lydekker ini merupakan pemisahan antara daerah Wallace dengan Indonesia bagian Timur.

Kemudian, kawasan di antara Garis Wallace dengan Garis Lydekker pun terkenal dengan Wallacea.

Wallacea adalah kawasan peralihan antara fauna Asia dengan Australasia yang meliputi Maluku Utara, NTT, Sulawesi, dan NTB.

Tiga Tipe Fauna di Indonesia

Letak Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudera nyatanya berhasil membentuk bioregion yang menjadikannya memiliki tiga tipe yaitu fauna Indonesia bagian barat (asiatis), fauna Indonesia bagian tengah (peralihan), dan fauna Indonesia bagian timur (australis).

Fauna Indonesia bagian barat (asiatis) di daerah Kalimantan, Sumatra, Jawa, dan Bali memiliki kemiripan dengan fauna di benua Asia.

Jenis fauna di daerah ini biasanya berukuran besar seperti gajah, banteng, kerbau, macan, tapir, dan masih banyak lagi.

Jenis fauna Indonesia bagian tengah (peralihan) berada di Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara.

Fauna bagian tengah ini lebih mendominasi jenis reptil, jenis burung, hingga jenis hewan mamalia. Beberapa yang terkenal adalah burung maleo dan komodo.

Fauna Indonesia bagian timur (australis) tersebar di wilayah Halmahera, Kepulauan Aru, dan Papua.

Memiliki kemiripan dengan fauna di benua Australia, jenis-jenis fauna yang bisa menemukannya mayoritas adalah jenis reptil, marsupial dan burung eksotis seperti kanguru,kuskus, kelelawar, burung cendrawasih, dan burung kasuari.

Artikel ini pernah muat di : Kompas.com

Mengenal Garis Pemisah Fauna

Desain website oleh Cahaya TechDev – Klub Cahaya

About the author : Ryan winters
Life Is Like A Wind
Ryan winters avatar

Ryanwinters369

Life Is Like A Wind

Mungkin Anda Menyukai

Dukungan & komentar!

Biar Karya Bicara
Ambil bagian, mainkan peran hidupmu!

Komentar

No comments yet
AI Engine
AI Chatbot Avatar
⚠️ Penting! Periksa kembali kebenaran hasil jawaban saya.

Download / Install Aplikasi Klub Cahaya

Hai, sahabat Cahaya! Ini cara download dan install aplikasi Klub Cahaya ke HP kamu. Mudah, cepat dan tidak butuh banyak memori.

Klik "Add Klub Cahaya to Home screen".

Refresh layar jika tidak muncul.

Klik "Add". Selesai.

Tunggu beberapa saat.

Klub Cahaya terinstall; icon muncul di layar HP.

Happy time bersama Klub Cahaya!!!