Sadar Terhadap Framing Informasi

Sadar Terhadap Framing Informasi

Ponsel pintar anda setiap hari, setiap jam, setiap detik mengantarkan berbagai informasi dari berbagai belahan dunia. Sehingga jaman ini bukan sekedar era informasi tetapi era overload informasi.

Kebanyakan dari masyarakat kita hanya bisa membaca informasi kemudian buru-buru berkomentar sesukanya. Kebanyakan dari kita tidak mampu melihat frame secara menyeluruh dari munculnya suatu informasi atau berita. Masyarakat kita hanya bisa membaca huruf-huruf yang terangkai menjadi kalimat-kalimat berita. Tanpa bisa meraba hal, tentang, oknum/pihak, dan alasan sehingga muncul informasi tersebut.

Ini bukan soal teknik menulis berita sesuai kurikulum dan norma formal dalam melahirkan artikel berita. Itu adalah tugas para insan pers. Yang sedang aku highlight adalah bagaimana penempatan diri kita sebagai pembaca, audiens dan pasar informasi.

Mengapa saya katakan pasar informasi? Karena sebagian besar informasi yang beredar itu punya harga, punya goal dalam rangka orientasi keuntungan. Dan kitalah masyarakat dunia sebagai konsumennya. Itu sebabnya harus ada sebutan framing. Pembingkaian, agar informasi dan berita banyak yang suka. Terkonsumsi, tertelan dan selanjutnya menuju sasaran yang telah tetap sesuai titik goal dari framing yang telah dalam rencana. Tentang sebuah informasi akan bekerja, dengan teknik tertentu, dan untuk tujuan tertentu.

Untuk para insan media, mereka terdidik untuk menyusun berita dan informasi agar framingnya dapat. Maka dalam pelajaran teknik menulis berita, jurnalis harus sudah nglontok (paham betul) dengan istilah-istilah framing. Tujuannya agar misi terbitnya berita tersebut berhasil.

Misalnya “angle”, atau sudut pandang pemberitaan, berarti berita itu ada kecondongan dari dan ke arah tertentu. Selanjutnya ada “politik pemberitaan”. Bukan menulis berita seputar dunia politik, tetapi konten yang termuat dalam berita tersebut adalah sebuah strategi politik. Beritanya itu sendiri ya senjata politik. Dan yang lebih mengerikan lagi ada yang sebutan dengan “berita pesanan”. Yang ini pasti sudah jelas. Bahwa suatu berita tertulis dan tersebarluaskan karena pesanan sesuai kepentingan orang tertentu. Pasti dengan tarif sangat mahal, dan tidak jarang tujuannya juga mengerikan.

Dengan adanya istilah-istilah tersebut sudah jelas bahwa hampir tidak ada berita yang objektif. Kalaupun ada, media tersebut biasanya hanya sebatas laman untuk menyalurkan hobi menulis saja. Atau sekedar citizen journalism, berita kejadian yang terbagikan suka-suka oleh pengguna sosial media misalnya. Jadi 99% media itu subjektif. Mengantarkan berita dan informasi dengan framing. Semuanya mengandung kepentingan.

Framing terancang untuk kepentingan-kepentingan kelompok tertentu. Jadi sebagai pembaca, sebagai pasar informasi kita harus cerdas “membaca” frame, background, pola dan urutan rentetan peristiwa. Agar paham kepentingan yang tersembunyi di balik berita. Agar tidak mudah termakan isu, agar tidak terpancing dan tergiring ke suasana tertentu. Suasana yang diinginkan oleh pencipta berita, terutama yang merugikan kita namun adalah lahan basah mencari keuntungan untuk mereka.

Dari sini kita sudah bisa meraba bahwa akan ada konten berita yang bertujuan untuk personal branding, corporate branding, parpol branding. Menggiring opini publik, mengerahkan massa, memancing amarah dan memprovokasi masyarakat, mengalihkan perhatian atas isu yang sedang viral. Juga menutupi kegaduhan terdahulu dengan framing kejadian-kejadian baru yang sengaja terskenariokan. Menciptakan berita “drama”, menenggelamkan kasus yang dituntut oleh masyarakat banyak dan lain sebagainya.

Angle, politik pemberitaan dan berita pesanan. Ini menjadi senjata sangat canggih dalam memframing berita dan informasi. Utamanya yang berhubungan dengan kaum elite suatu negeri, orang-orang populer, badan otoritas dan penguasa, aparat dan perangkat negara.

Jangan mudah termakan berita. Sekedar tahu yang sedang viral dan trending topic tidak masalah, biar up to date dan tidak kudet. Tetapi jangan terlena, jangan mudah percaya, jangan gampang terpancing emosi dan tergiring opini. Lebih baik menjadi pengamat dan tetap tenang melihat bingkai demi bingkai setiap kejadian. Maka lama-lama kita akan paham, grand design yang sedang progress dijalankan oleh peradaban kita ini. Sehingga kita akan paham cara menempatkan diri. Tentang yang harus kita waspadai di era overload informasi ini. Dan kita bisa tetap menjaga diri baik-baik di tengah gejolak perubahan dunia yang serba tidak menentu saat ini.

Sadar Terhadap Framing Informasi

By Nunik Cho

Desain website oleh Cahaya TechDevKlub Cahaya

About the author : Nunik Cho
I'm nothing, but everything
Nunik Cho avatar

Nunik Cho

I'm nothing, but everything

Mungkin Anda Menyukai

Dukungan & komentar!

Biar Karya Bicara
Ambil bagian, mainkan peran hidupmu!

Komentar

No comments yet

Download / Install Aplikasi Klub Cahaya

Hai, sahabat Cahaya! Ini cara download dan install aplikasi Klub Cahaya ke HP kamu. Mudah, cepat dan tidak butuh banyak memori.

Klik "Add Klub Cahaya to Home screen".

Refresh layar jika tidak muncul.

Klik "Add". Selesai.

Tunggu beberapa saat.

Klub Cahaya terinstall; icon muncul di layar HP.

Happy time bersama Klub Cahaya!!!