Dunia Tidak Memiliki Cukup Lithium

Net Zero Bombshell : Dunia Tidak Memiliki Cukup Lithium Dan Cobalt Untuk Mengganti Semua Baterai Setiap 10 Tahun – Laporan Pemerintah Finlandia

Elit global berpengaruh baik dalam penyangkalan tentang biaya dan konsekuensi mengerikan dari Net Zero. Pemungutan suara substansial berlangsung Rabu lalu terhadap fracking gas Inggris di House of Commons. Mereka sibuk meraup jumlah uang yang hampir tak terbatas yang saat ini ditawarkan untuk mempromosikan ketakutan iklim pseudosains dan berinvestasi dalam teknologi hijau yang tidak praktis.

Sampai lampu mulai padam dan pemanas gagal, mereka tidak akan terlalu memperhatikan penyelidikan energi alternatif 1.000 halaman baru – baru ini yang lembaga Pemerintah Finlandia oleh Associate Professor Simon Michaux lakukan. Mengacu pada target Net Zero 2050 Inggris, Michaux menyatakan “tidak ada cukup waktu, atau sumber daya untuk melakukan ini dengan target saat ini”.

Untuk mengutip hanya satu contoh bagaimana Net Zero tanpa biaya, Michaux mencatat bahwa “secara teori” ada cukup cadangan global nikel dan lithium. Hal ini jika mereka secara eksklusif hanya untuk memproduksi baterai untuk kendaraan listrik.

Tetapi tidak ada cukup kobalt, dan lebih banyak lagi yang perlu manusia temukan. Ini menjadi jauh lebih buruk. Semua baterai baru memiliki masa kerja yang berguna hanya 8-10 tahun, sehingga untuk penggantian, perlu adanya produksi secara teratur.

“Ini tidak mungkin praktis, yang menunjukkan bahwa seluruh solusi baterai EV mungkin perlu kita pikirkan ulang. Dan solusi baru kita kembangkan, tidak begitu padat mineral,” katanya.

Dunia Tidak Memiliki Cukup Energi

Semua masalah ini terjadi dalam menemukan massa lithium untuk baterai ion berbobot 286,6 juta ton. Tetapi “penyangga daya” dari 2,5 miliar ton baterai lainnya juga perlu untuk menyediakan cadangan empat minggu untuk tenaga angin dan listrik surya yang terputus-putus. Tentu saja, ini tidak tersedia dari cadangan mineral global, tetapi, kata Michaux, tidak jelas bagaimana penyangga dapat terkirim dengan sistem alternatif.

Michaux membunyikan pesan peringatan yang jelas. Harapan saat ini adalah bahwa bisnis industri global akan menggantikan ekosistem energi industri yang kompleks. Yang membutuhkan waktu lebih dari satu abad untuk pembangunan.

Itu dibangun dengan dukungan sumber energi padat kalori tertinggi yang pernah dikenal dunia (minyak), dalam jumlah melimpah yang murah. Juga dengan kredit yang mudah tersedia dan sumber daya mineral yang tampaknya tidak terbatas.

Penggantian itu, menurut dia, perlu dilakukan ketika ada energi yang relatif sangat mahal, sistem keuangan yang rapuh, jenuh dengan utang, dan kekurangan mineral. Yang paling menantang dari semuanya, itu harus dilakukan dalam beberapa dekade. Berdasarkan perhitungannya yang berlebihan, penulis berpendapat bahwa itu tidak akan berjalan sepenuhnya “sesuai rencana”.

Minggu lalu, Sir David Attenborough mengakhiri enam episode agitprop hijau pseudoscientific Frozen Planet II. Ia menuntut dunia merangkul Net Zero, “tidak peduli seberapa menantangnya itu”. Net Zero adalah proyek komando-dan-kontrol politik, kengerian penuh yang belum menimpa masyarakat umum.

Michaux cukup jelas apa maksud dari : “Apa yang mungkin diperlukan, oleh karena itu, adalah pengurangan yang signifikan dari permintaan masyarakat untuk semua sumber daya, dari semua jenis. Ini menyiratkan kontrak sosial yang sangat berbeda dan sistem pemerintahan yang sangat berbeda dengan apa yang ada saat ini.”

Perbedaan Sistem Pemerintahan Dengan Tiongkok

Tentu saja, sistem pemerintahan yang sangat berbeda tersedia di Republik Rakyat Tiongkok, tetapi di sini posisi di Net Zero sedikit lebih bernuansa.

Setelah mengangkat sekitar satu miliar orang dari kemiskinan yang kelaparan dalam 40 tahun terakhir dan menjadi bengkel bagi dunia barat yang semakin berpuas diri – semuanya ditenagai oleh bahan bakar fosil – penyebabnya tampaknya tidak terlalu mendesak.

Berbicara kepada Kongres Partai Komunis awal pekan ini, Presiden Xi Jinping mengeluarkan nada peringatan dan mengatakan “kehati-hatian” akan mengatur upaya China untuk mencapai puncak dan akhirnya nol emisi karbon. Semua ini akan sejalan dengan prinsip “mendapatkan yang baru sebelum membuang yang lama”.

Sementara itu, produksi batubara China telah mencapai tingkat rekor, sementara Kongres diberitahu bahwa eksplorasi minyak dan gas akan diperluas sebagai bagian dari langkah-langkah untuk memastikan “ketahanan energi”.

Kesepakatan Hijau Eropa

Michaux menunjukkan bahwa hampir 85% energi dunia berasal dari bahan bakar fosil. Dengan perhitungannya, kapasitas global tahunan tenaga listrik non-fosil perlu empat kali lipat menjadi 37.670,6 TWh.

Dalam laporan baru -baru ini untuk Yayasan Kebijakan Pemanasan Global (GWPF), Profesor Michael Kelly memperkirakan bahwa jaringan listrik Inggris harus diperluas 2,7 kali lipat. Ini akan melibatkan penambahan kapasitas delapan kali lipat dari yang telah ditambahkan selama 30 tahun terakhir. Jika perhitungan dibuat untuk kebutuhan rewire rumah, jalan, gardu lokal dan saluran listrik untuk membawa kapasitas baru, biaya tambahan akan menjadi hampir £ 1 triliun.

Dalam makalah GWPF lain baru-baru ini , penulis energi John Constable memperingatkan bahwa Kesepakatan Hijau Eropa tampaknya pasti akan menghancurkan kekuatan ekonomi dan sosial-politik Eropa, “membuatnya menjadi daerah terpencil yang sepele dan tidak mampu, bergantung pada – dan tunduk pada – kekuatan superior” .

Sejarah memberi kita banyak contoh tentang suku-suku yang lemah, atau lemah, yang dikuasai oleh suku-suku yang lebih kuat. Di kerajaan hewan, ini dikenal sebagai evolusi alami. Sebuah ‘harta nasional’ berusia 96 tahun mengajarkan bahwa kita harus membayar harga berapa pun untuk memuaskan kultus baru dewa hijau. Lebih baik biaya dan pandangan yang lebih rasional tersedia.

Artikel ini telah terbit di THE DAILY SCEPTIC