Hadiah Palsu Negeri 62

Hadiah Palsu Negeri 62

Di selain +62 itu yang namanya vendor, entah data provider, TV cable, remittance, bahkan toko. Untuk menarik pelanggan, mereka sering melakukan Diskon atau memberikan Gift cuma-cuma. Dan diskon ini bener-bener potongan, bukan harga 100 coret jadi 60, padahal harganya memang 60.

Hadiah Palsu Negeri 62

Dan buat pelanggan, terutama yang mereka anggap sudah memberikan untung sejak lama, biasanya ada saja hadiah. Kadang peralatan rumah tangga, bahkan HP, voucher, dan lain-lain.

Karena mereka bersaing relatif sehat. Jadi mereka gak mau pelanggan lari ke vendor lain. Misal pelanggan Provider A akan memanjakan pelanggannya supaya gak pindah ke Provider B.

Hadiah Palsu Negeri 62

Kalau di kita, misal Telkomsel, ya semena-mena mereka. Dan ini juga ada dukungan oleh peraturan negara. Contoh, tak bisa pindah nomor telepon. Jadi kita terikat secara curang. Lainnya, gak bisa berhenti langganan paket.

Contoh lagi, kita sudah melanggan kartu Halo, ya sudah sampai kiamat kita gak bisa copot. Kecuali kita korbankan nomornya. Licik pokoknya, karena mereka itu sudah praktik semacam monopoli.

Perbedaan Dengan Negara Lain

Di negara lain, nomor itu bukan punya Provider, tapi punya kita. Nomor kita bisa tetap, namun data providernya ganti. Di sini kan kayak bagi-bagi kue. Nomor anu adalah khas Telkomsel, nomor ini khas XL dan lain-lain.

Abis gitu, karena semi monopoli, mau pelitnya minta ampun sama pelanggan juga pelanggan sulit untuk pindah. Ada yang sudah langganan Telkomsel puluhan tahun emang ada yang pernah dapat gift dari mereka? Misal hadiah payung saja, atau jam dinding? Gak ada.

Jauh dari dapat hadiah, malah yang terakhir ini kayaknya ada kecurangan dalam hal konsumsi data. Jadi luar biasa boros hingga 300%. Jadi boro-boro dapat hadiah pelanggan itu, malah terus jadi perasan.

Saya pakai kartu Halo, sebelum tiga bulan lalu selalu nyisa 8-12 GB setiap bulan. Sekarang, sejak 3 bulan lalu selalu, 2 minggu saja sudah habis. Gila mereka itu. Dan orang kita ini, kalau sekalinya ngasih ke pelanggan, kebanyakan gimmick semi-hoax. Pokoknya gak ada istilah sekali-kali pelanggan itu dapat untung.

Contoh, tadi aku mau bayar tagihan. Lalu ada iming-iming kalau bayar pakai #LinkAja akan cashback 50%. Cobalah aku install Link. Lumayan ku pikir 50% dari 200 ribuan.

Setelah install, lalu top-up. Ternyata, di S&K-nya, diskon 50% tapi maksimal DUA RIBU RUPIAH doang, cashback pulak, bukan potongan langsung. Aku mikir, ini kok kampungan sekali. Kok bisa.

Warung gado-gado depan rumah saja yang omsetnya cuman 200 ribu sehari sering ngasih kerupuk gratis. Lah ini omsetnya puluhan milyar per hari, hadiah kita pakai layanan mereka: Rp. 2 ribu -cashback lagi..

Ya ampun, cape-cape install, kita beri identitas pribadi kita, memorinya menuhin HP. Hadiahnya dapat 2 ribu perak, ngutang dulu pulak.

LinkAja Indonesia

~ Hendra Hendarin ~

Hadiah Palsu Negeri 62

Desain website oleh Cahaya TechDev – Klub Cahaya

About the author : Evitaaa
Tell us something about yourself.

Mungkin Anda Menyukai

Dukungan & komentar!

Biar Karya Bicara
Ambil bagian, mainkan peran hidupmu!

Komentar

No comments yet