Ketika Ribuan Demonstran Iran Berteriak

Ketika Ribuan Demonstran Iran Berteriak

Ketika Ribuan Demonstran Iran Berteriak : “Kami Tidak Menyembah Tuhan Orang Arab”

Sebuah berita lama. Puluhan ribuan rakyat Iran, hari Jumat (28/10/2016) melakukan demonstrasi besar-besaran dalam rangka memperingati sejarah keagungan masa lalu mereka. MAsa lalu yang terkenal dengan sejarah peradaban Persia kuno sebagai kaum pagan penyembah api sebelum akhirnya Islam taklukkan.

Ketika Ribuan Demonstran Iran Berteriak

Dalam demonstrasi ini mereka meneriakkan yel-yel anti Arab. Mereka berkumpul di lokasi makam Raja Cyrus Agung di Pasargadae. Menurut Dewan Nasional Perlawanan Iran (NCRI), para pengunjuk rasa juga meneriakkan, “Iran adalah negara kita, Cyrus adalah ayah kami”. Dan juga “kekuasaan ulama identik dengan hanya tirani, hanya perang.”

Para demonstran turut meneriakkan, “kebebasan pikiran tidak bisa berlangsung dengan jenggot, “referensi ke pemimpin teokratis sedang berkuasa”. Menurut para demostran segala sesuatu datangnya dari Tuhan, kecuali musibah, karena datangnya dari bangsa Arab.

“Kami Bangsa Arya sebagai etnis terunggul dan paling mulia di atas muka bumi ini. KAmi tidak akan pernah sudi menyembah tuhan yang bangsa Arab sembah,” demikian teriaknya.

Ketika Ribuan Demonstran Iran Berteriak

Para demonstran berkumpul di lokasi Kuburan Cyrus Agung (560-529 S.M) Raja Diraja Pertama Pendiri Imperium Persia Pagan Kuno Penyembah Api. Terletak di kota Pasargadae dekat Kota Syiraz Selatan, sembari meneriakkan yel-yel kebangsaan Persia mereka.

Pada saat demonstrasi berjalan polisi berusaha menutup jalan dan mengalihkan iring-iringan demonstran dari situs Syrus yang bersejarah itu. Warga di dan dekat kota, juga tidak mendapat izin untuk memiliki tamu selama periode menandai kesempatan kelahiran Raja Cyrus.

Raja Cyrus Yang Agung

Ketika Ribuan Demonstran Iran Berteriak : “Kami Tidak Menyembah Tuhan Orang Arab”
Cyrus Yang Agung atau Cyrus The Great, pendiri Kekaisaran Persia. Sang ‘bapak rakyat’ bagi rakyat Persia Kuno.

Para nasionalis lokal Iran meyakini bahwa hari peringatan Raja Cyrus adalah hari Sang Raja Persia ini menaklukkan Babylonia-Iraq. Memproklamirkan bahwa semua manusia sama dan membebaskan budak-budak dan ribuan Yahudi yang kala itu Babylonia perbudak.

Nasionalis lokal Iran juga menganggap bahwa Raja Persia kuno mereka itu adalah orang pertama yang mengeluarkan piagam internasional tentang HAM. Terkenal dengan “Silinder Cyrus” pada abad ke 6 sebelum masehi.

NCRI melaporkan bahwa, sebelum aksi 28 Oktober ini, anggota Pengawal Revolusi Iran (IRGC) dan otoritas Iran sudah mengambil langkah-langkah dengan membatasi dampak dari demonstrasi dengan menyebarkan rumor bahwa kota itu telah ditututp – termasuk membatalkan tur ke situs, penyegelan jalan menuju Pasargadae. Juga mematikan Internet ada dua hari sebelum reli.

Pooya Dayanim, dari Komite Urusan Publik Yahudi di Iran (IJPAC), mengatakan kepada Breitbart News aksi merupakan indikasi bahwa warga Iran –khususnya pemuda– memiliki kebebasan yang sangat terbatas secara sosial, politik, dan ekonomi.

Pooya Dayanim, dari Komite Urusan Publik Yahudi di Iran (IJPAC), mengatakan kepada Breitbart News aksi merupakan indikasi bahwa warga Iran –khususnya pemuda– memiliki kebebasan yang sangat terbatas secara sosial, politik, dan ekonomi.

Ia mengatakan “untuk berhubungan dengan warisan Iran yang kaya dari era pra-Islam adalah satu-satunya sumber kebanggaan yang mereka miliki. Apa yang terjadi hari ini adalah tanda-tanda mereka merangkul Iran di mana saat itu dikenal Negara yang kuat dan dihormati, sementara saat ini pemerintah yang mereka miliki telah berubah menjadi paria (kelas terbuang) dan telah menghancurkan harapan, mimpi, aspirasi dan masa depan, ujarnya.

Artikel ini telah terbit di hidayatullah.com

Ketika Ribuan Demonstran Iran Berteriak : “Kami Tidak Menyembah Tuhan Orang Arab”

Desain website oleh Cahaya TechDevKlub Cahaya

About the author : Evitaaa
Tell us something about yourself.

Mungkin Anda Menyukai

Dukungan & komentar!

Biar Karya Bicara
Ambil bagian, mainkan peran hidupmu!

Komentar

No comments yet