Iran Makin Mencekam

Iran Makin Mencekam : WNI Jangan Ikut-Ikutan Ya

Warga negara Indonesia (WNI) di Iran diimbau tidak ikut serta dalam demonstrasi besar-besaran yang sedang terjadi. Pemicunya ialah kematian Mahsa Amini, perempuan yang meninggal dunia usai ditahan polisi moral atas pelanggaran aturan hijab.

“KBRI Teheran menyampaikan imbauan kepada seluruh masyarakat Indonesia di Iran untuk tetap waspada. Berhati-hati, dan tidak ikut serta dalam kegiatan politik di sana,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha, Jumat.

Judha, melalui konferensi pers secara daring, menyebut saat ini tercatat 397 WNI berada di Iran. Mereka tersebar di 14 kota dan sebagian besar adalah mahasiswa.

“KBRI Teheran terus memantau dan menjalin komunikasi dengan seluruh WNI, dan sampai saat ini tidak ada informasi WNI menjadi korban dari berbagai macam aksi demonstrasi tersebut,” ujar dia.

Iran Makin Mencekam : WNI Jangan Ikut-Ikutan Ya

Iran Makin Mencekam

Mengingat demonstrasi yang masih berlanjut bukan hanya di Ibu Kota Teheran tetapi sudah meluas ke provinsi lain di Iran, WNI harus berhati-hati dan segera menghubungi otoritas setempat atau hotline KBRI jika menghadapi keadaan darurat.

Demonstrasi untuk merespons kematian Mahsa Amini berkembang menjadi bentrokan antara para pengunjuk rasa dengan polisi antihuru-hara dan pasukan keamanan Iran.

Perempuan berusia 22 tahun asal kota Kurdi Saqez itu polisi moral tahan pada 13 September di Teheran. Alasannya, meraka menganggap Mahsa berpakaian tak pantas.

Amini meninggal di rumah sakit tiga hari setelah mengalami koma. Kematiannya memicu aksi protes besar-besaran pertama dari kubu oposisi sejak otoritas menindas demonstran yang menentang kenaikan harga bensin pada 2019.

Sementara jumlah korban tewas bertambah dan pasukan keamanan menggunakan gas air mata, pentungan dan bahkan di sejumlah kasus menggunakan peluru tajam. Video yang di media sosial, menunjukkan massa menyerukan agar lembaga ulama bubar.

Bentrokan Terjadi Di Banyak Kota

Bentrokan terjadi di Tehran, Tabriz, Karaj, Qom, Yazd, dan di banyak kota lainnya

Kelompok HAM Amnesty International menuliskan di Twitter bahwa pasukan keamanan Iran merespons massa dengan “kekuatan yang melanggar hukum, seperti menggunakan peluru tajam dan senapan, sehingga menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya.”

Media pemerintah melabeli pengunjuk rasa “orang munafik, perusuh, preman dan provokator”. Sementara stasiun TV pemerintah, melaporkan bahwa polisi bentrok dengan “perusuh” di sejumlah kota.

Video di media sosial dari Iran menunjukkan massa meneriakkan, “Perempuan, Kehidupan, Kebebasan”. Kaum perempuan turut melambaikan dan membakar kerudung mereka.

Artikel ini telah tayang di JPNN.com.

Iran Makin Mencekam : WNI Jangan Ikut-Ikutan Ya.

Desain website oleh Cahaya TechDevKlub Cahaya

About the author : Evitaaa
Tell us something about yourself.

Mungkin Anda Menyukai

Dukungan & komentar!

Biar Karya Bicara
Ambil bagian, mainkan peran hidupmu!

Komentar

No comments yet