Kisah Saddam Hussein Diludahi Rakyatnya Sendiri Saat Akan Menerima Hukuman Mati, Tentara Amerika Rela Pasang Badan Dan Beri Kesaksian Mengejutkan
Meski sudah tua, tapi Saddam tak punya pantangan makanan. Ia suka makan kue muffin yang manis-manis.
Saddam Hussein merupakan salah satu musuh Amerika Serikat yang mendapat hukuman mati dengan cara hukum gantung. Prosesi hukuman mati Saddam Hussein itu bahkan rakyatnya sendiri saksikan.
Bahkan saat menuju tiang gantung, Saddam Hussein mendapat hujan ludah dari rakyatnya. Namun seorang tentara Amerika Serikat yang bertugas menjaga sang diktaktor justru memberikan pengakuan mencengangkan.
Saddam Hussein Tewas Dengan Hukum Mati 2006 Lalu.
Setelah Amerika Serikat menginvasi Irak, terjadilah pemberontakan hingga akhirnya ia ramai-ramai para pembelot adili. Berkat Amerika, dunia pun akhirnya lebih banyak mengenal Saddam sebagai diktator barbar yang sewenang-sewenang.
Tapi, seorang tentara Amerika yang bertugas menjaga Saddam di hari-hari terakhirnya, menyimpan kisah mengejutkan soal sosok Saddam Husein.
Tentara itu bernama Will Bardenwerper. Ia merupakan 1 dari 12 tentara di kesatuan 551 Polisi Militer Amerika, yang memang mendapat tugas menjaga hari-hari terakhir Saddam Husein.
Kesaksian Bardenwerper, Ia ungkapkan lewat buku berjudul ‘The Prisoner in His Palace: Saddam Hussein, His American Guards, and What History Leaves Unsaid’. Lewat buku ini, Bardenwerper mengisahkan sisi-sisi humanis Saddam, yang selama ini selalu Amerika tutupi.
Bardenwerper mengatakan, di penghujung hidupnya, Saddam Ia lihat sebagai sosok yang sopan dan bersahaja.
Baghdad dengan runtuhnya patung perunggu Saddam Husein di Baghdad, jauh dari kesan seorang diktator barbar yang berdengung selama ini. Bardenwerper, melihat Saddam sebagai sosok bapak yang normal-normal saja.
Bila selama ini Saddam kita lihat sebagai sosok Islam garis keras, yang begitu anti terhadap kebudayaan dunia barat, tidak begitu dengan yang Bardenwerper lihat. Di penjara, Saddam suka mendengar musik RnB dari penyanyi Amerika, Mary J. Blige.
Sisi Lain Saddam Hussein
Meski sudah tua, tapi Saddam tak punya pantangan makanan. Ia suka makan kue muffin yang manis-manis. Meski, soal makanan, Saddam terkadang bisa sangat menjengkelkan.
Bila sarapan misalnya, Saddam kerap memesan omelette atau telur dadar. Tapi, bila omelette itu sobek, ia ngambek dan tak mau makan. Entah mengapa, mungkin ia takut bila makanan itu mereka racuni.
Saddam pun sangat menggemari cerutu Kuba. Di penjara, cerutu Kuba itu ia simpan di kotak tisu basah.
Hal lain, adalah kesukaan Saddam terhadap tanaman. Ia kerap merawat tanaman di penjaranya.
Bardenwerper bahkan menganggap Saddam sebagai orang terbaik yang pernah ia temui.
Pernah suatu ketika, perawat pribadi Saddam, yang juga orang Amerika, yakni Ellis, berduka. Kakak yang sangat ia sayangi meninggal. Reaksi Saddam membuat Bardenwerper kagum.
“Ia memeluk Ellis, dan mengatakan ‘Aku yang sekarang akan jadi kakakmu’,” ujar saddam.
12 Tentara Penjaga Saddam : “Rasanya Seperti Membunuh Sahabatku”
Yang mengejutkan, saat Bardenwerper mengisahkan hari eksekusi mati Saddam. Bardenwerper menyebut, 12 tentara penjaga Saddam tanpa kecuali, semua merasa berduka dan kehilangan Saddam Husein.
“Aku hampir merasa seperti seorang pembunuh, seperti aku disuruh membunuh sahabatku sendiri,” ujar Adam Rogerson, salah satu tentara, kepada Bardenwerper.
“Rasanya seperti aku kehilangan anggota keluargaku,” ujar Bardenwerper.
Bardenwerper juga mengisahkan adegan mengharukan ketika Saddam menuju tiang gantung. Saat itu, para pembelot Saddam memukuli dan meludahi Saddam.
Karena sedih melihatnya, salah satu tentara AS penjaga Saddam, bahkan ada yang hendak melompat ke kerumunan untuk menghentikan itu. Tapi, aksinya itu tentara lain hentikan, karena bisa membahayakan dirinya.
Artikel ini telah tayang di Grid.id.
Kisah Saddam Hussein Diludahi Rakyatnya Sendiri Saat Akan Dihukum Mati, Tentara Amerika Rela Pasang Badan Dan Beri Kesaksian Mengejutkan
Desain website oleh Cahaya TechDev – Klub Cahaya
Dukungan & komentar!
Komentar