Koestono Koeswoyo

Koestono Koeswoyo

Koestono bin Koeswoyo (19 Januari 1936 – 27 Maret 1987) atau Tonny Koeswoyo adalah pimpinan dari group Koes Bersaudara dan group Koes Plus.

Tonny Koeswoyo adalah anak keempat dari sembilan bersaudara anak dari pasangan Raden Koeswoyo dan Rr. Atmini asal Tuban Jawa Timur. Dari silsilah keluarga, mereka termasuk generasi ke 7 keturunan (trah) Sunan Muria di Tuban.

Tonny Koeswoyo memulai kisah perjalanannya yang panjang dalam dunia musik secara serius sejak duduk di bangku SMA di Jakarta. Pada tahun 1952, bersama Jan Mintaraga pada drum dan Sophan Sophian pada bass dan vokal, ia (gitaris) mendirikan band Teenage’s Voice dan Teruna Ria.

Lalu pada tahun 1958 ia mencoba menggaet saudara-saudara kandungnya keluarga Koeswoyo membentuk band Koes & Bros. Pada tahun 1960 Tonny mengubah nama grup ini menjadi Koes Brothers. Nama Koes Brothers kemudian berganti namanya menjadi Koes Bersaudara karena anggapan kebarat-baratan.

Pada tahun 1965 Koes Bersaudara menjadi kelompok musik sohor tanah air dan nyaris tanpa saingan sama sekali. Koes Bersaudara manggung secara berkala. Penonton yang berjubel dan tumpang tindih selalu merequest lagu-lagu dari Barat. Mereka “terpaksa” membawakan lagu lagu The Beatles, Kalin Twins, Ricky Nelson dan Everly Brothers. Meski Tonny tahu pemerintah memberlakukan Panpres Nomor 11 Tahun 1965 yang melarang musik “ngak- ngik-ngok” yang berasal dari Inggris dan Amerika Serikat, tetapi, Tony sulit mengelak permintaan penggemarnya.

Pada tanggal 29 Juni 1965, Koes Bersaudara tertangkap dan jeblos ke Penjara Glodok. Perintah penangkapan beserta sebuah Surat Perintah Penahanan Sementara Nomor 22/023/K/ SPPS/1965 yang keluar oleh Kejaksaan Negeri Istimewa Jakarta. Mereka terima tuduhan Soekarno sebagai penyebar Musik Ngak Ngik Ngok tak berbudaya Indonesia berbau Nekolim (Neo Kolonial dan Imprealis).

Hal menarik soal penjeblosan Koes bersaudara ke penjara adalah konspirasi Tonny Koeswoyo dengan Soekarno agar Koes bersaudara bisa masuk ke Malaysia. Seolah kabur dari penjara dan melarikan diri ke Malaysia untuk menyelidiki situasi di sana. Semua saudara Koeswoyo tidak mengetahuinya, hanya Toni yang tahu. Cerita ini terkisahkan oleh Tonny di acara Kick Andy Metro TV, setelah lengsernya Soeharto.