PT. Cemerlang Cahaya Internasional Ekspor Perdana Salak Banyuwangi Ke Hong Kong Di Tengah Pandemi Covid-19
Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Surabaya mengapresiasi kehebatan petani serta pelaku usaha salak di Banyuwangi yang luar biasa. PT. Cemerlang Cahaya Internasional (PT. CCI) berhasil mengirimkan produknya untuk pertama kali ke pasar global. Salak asli Banyuwangi dari PT. CCI sukses ekspor perdana ke Hongkong.
“Berkaca dari hal itu, kami mengapreasi petani dan pelaku usaha agribisnis di Banyuwangi yang telah bisa masuk pasar global”. Demikian kata Kepala Karantina Pertanian Surabaya, Musyaffak Fauzi, Minggu (14/6/2020) saat memberi konfirmasi di Surabaya.
Menanggapi pertanyaan soal total banyaknya salak yang terekspor itu. Ia mengatakan salak asli Banyuwangi yang berhasil ekspor ke Hongkong itu seberat 4 ton salak atau senilai Rp. 56 juta milik PT. CCI.

Musyaffak juga menjelaskan bahwa komoditas sub sektor hortikultura ini telah mendapat pernyataan bebas hama penyakit tumbuhan. Antara lain Bactrocera carambolae, Bactrocera papayae, Dysmicoccus brevipes dan Marasmius palmivorus. “Perlu berlaku tindakan penyelidikan bebas hama tersebut karena hal ini sesuai protokol persyaratan ekspor salak ke Hongkong,” tambahnya.
Bahkan juga, masih kata Musyaffak, PT. CCI sendiri selaku eksportir salak asli Banyuwangi tersebut juga telah memenuhi persyaratan teknis sanitari dan fitosanitari (SPS).
PT. Cemerlang Cahaya Internasional Ekspor Perdana Salak Banyuwangi Ke Hong Kong
Sementara saat terhubung secara terpisah, Purwono Wahyudi. Perwakilan dari PT. CCI selaku eksportir menyampaikan ekspor salak dari pihaknya ke Hongkong itu merupakan yang perdana.
“Puji syukur sebelumnya, kami berhasil mengeskpor salak ke Cina dan di masa pandemi ini kami berhasil menembus pasar baru yakni ke Hongkong,” jelas Purwono Wahyudi. Sebelumnya perusahaan telah melakukan eskpor ke Cina.
Kepala Badan Karantina Pertanian pada Kementerian Pertanian, Ali Jamil mengaku, pihaknya terus mendorong harmonisasi persyaratan teknis, sanitari, dan fitosanitari (SPS) di berbagai negara tujuan. Hal ini sejalan dengan peran Barantan selaku fasilitator pertanian di perdagangan internasional.
Menurutnya, pemenuhan persyaratan teknis sanitari dan fitosanitari merupakan hal mutlak di kala kebijakan tarif tidak populer lagi di perdagangan internasional. Barantan melalui unit pelaksana teknis di seluruh tanah air memberikan bimbingan teknis bagi petani dan pelaku usaha agar dapat memenuhi persyaratan teknis
“Sinergisitas berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan pencapaian target Gratieks (gerakan tiga kali lipat ekspor) ,”kata Jamil.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com, Jatimnet.com, merdeka.com, suarasurabaya.net, madiunpos.com, antaranews.com, CLICKS, REPUBLIKA.co.id.
PT. Cemerlang Cahaya Internasional Ekspor Perdana Salak Banyuwangi Ke Hong Kong Di Tengah Pandemi Covid-19

Desain website oleh Cahaya TechDev – Klub Cahaya
Dukungan & komentar!
Komentar