Riani Pemulung Berjiwa Seni
Riani Pemulung (Nani) atau akrab dengan sapaan Riani, merupakan salah satu dari banyaknya orang tangguh di Indonesia. Wanita hebat kelahiran Tegal, 25 Mei 1947 ini, tinggal di Kota Tegal bersama keempat anaknya.
Menjadi Ibu tunggal dengan kesulitan ekonomi, tidak menyurutkan tekadnya untuk selalu berkarya dan juga berbagi ilmu. Di tengah kesibukannya mengumpulkan barang bekas, Riani selalu menyempatkan diri untuk membuat tulisan indah yang ia unggah ke akun media sosialnya.
Tak jarang pula ia berbagi video rekaman dirinya yang sedang berlatih membaca sajak. Selain sajak buatannya sendiri, ia juga acap kali membacakan sajak hasil karya teman – temannya yang ia terima.

Tak hanya melalui media sosial, Riani juga menorehkan tulisannya pada lembaran buku. Tulisan hasil buah pemikirannya yang hebat tersebut, sudah beberapa kali terbit menjadi buku.
Walaupun menghadapi berbagai rintangan, Riani sebagai seorang Ibu mengatakan bahwa ia tak boleh putus asa. Dari keempat anaknya, masih ada dua orang yang membutuhkan biaya besar untuk pendidikannya di SMP dan SMA.
“Tuhan, bolehkah aku berkata jujur?
Aku lelah dengan semua kerumitan
yang menari-nari diotakku
Sungguh membuatku bebal untuk berpikirTuhan
Aku bukan mengeluh
Hanya ingin bermanja denganmuMelepas semua kata yang tak terucap
Ijinkan aku untuk tidak menyerah
Masih banyak tanggung jawabku
Pada sibuah hati”
Berbagai curahan hatinya dalam rangkaian kata berbentuk sajak dapat kalian lihat di akun media sosial facebooknya dengan nama Riani Pemulung.
Pengelola Rumah Baca Hati Nurani

Riani, juga berharap kawan kawan yang berpotensi mau datang ke Rumah Literasinya untuk menyumbangkan kemampuannya. Ia selalu berusaha agar anak – anak tidak jenuh, dan bisa membaca serta menggambar bersama.
“Ketimbang memberi saya sumbangan uang, saya masih hormat jika ada kawan yang datang membantu mengajari anak anak menyanyi mendongeng dan menari. Tapi saya cuma bisa memberi air minum saja, mohon maaf,” ujarnya.
Perihal kepeduliannya pada kegiatan pendidikan, Riani memang bercita cita menjadi guru tapi tidak terwujud.
Sewaktu ia masih kecil, ibunya punya usaha Taman Bacaan. Riani juga berharap agar ia dapat mendirikan rumah baca. Akhirnya ia berhasil mewujudkannya dan membuktikan rumah literasinya banyak yang mengunjungi. Mulai dari anak – anak Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Riani juga turut menegaskan bahwa rumah baca miliknya tersebut tidak ia komersialkan. Ia berkata, Rumah Baca Hati Nurani hanya membuka hubungan kreatif dengan pihak manapun yang bersedia. Bahkan tak jarang orang tua dari anak – anak yang mengunjungi rumah literasinya, turut mendukungnya.
“Saya tidak punya niat memungut uang dari pembaca buku. Tapi, memang orang tua anak – anak yang sering beri dukungan, sering mengirim kuah dan makanan ke sanggar,” ujarnya.
Inilah bukti ketangguhan dan kehebatan Riani. Wanita yang juga pecinta hewan yaitu kucing ini, patut kita jadikan teladan.
Riani Pemulung Berjiwa Seni
Desain website oleh Cahaya TechDev – Klub Cahaya
Dukungan & komentar!
Komentar