Benny Rhamdani : Negara Berhutang Pada Pekerja Migran
Negara sudah sejak lama berhutang pada pada pekerja migran yang setiap tahun menyetor devisa negara sebesar Rp159,6 triliun. Sebaliknya, pelayanan pada pekerja migran bertahun-tahun tidak cukup baik. Negara mengabaikan penderitaan pekerja migran di luar negeri bahkan saat mereka pulang ke Indonesia. Hal ini Benny sampaikan dalam podcast bersama Akbar Faisal yang diunggah Rabu (12/10).

“Mereka menyumbang devisa Rp159,6 triliun pertahun, tapi perlakuan negara ya itu, tidak terlalu baik. Ya selama ini saya mengatakan negara abai. Selama ini negara ini berhutang sebetulnya kepada pekerja migran. Hutang itu harus mereka bayar ya,” tegasnya.
Selama kepemimpinannya ia berusaha berusaha membayar hutang negara kepada pekerja migran. Salah satunya dengan mempercepat perbaikan pelayan dan perlindungan bagi pekerja migran.
“Presiden juga mengakui negara tidak cukup optimal. Kejujuran presiden ini pantas mendapatkan apresiasi. Kalau negara jujur atas apa yang kita lihat gagal selama ini atau abai dan negara meminta maaf dan atas permintaan maaf dosa itu kemudian negara membayar hutang melakukan penebusan dosa apakah itu sebuah kehinaan bagi negara? Menurut saya tidak. Permintaan maaf dan melakukan penebusan dosa justru itu negara akan dimuliakan oleh Allah bukan sebuah kehinaan,” tegasnya.
Berbagai Perlakuan Buruk Yang PMI Terima
Benny Rhamdani menggambarkan bagaimana perlakuan buruk dialami para pekerja migran sebelumnya. Mereka yang bekerja di luar negeri.setiba di tanah air justru mendapat perlakuan tidak hormat dan penuh kehinaan.
“Dulu ketika mereka tiba di dalam negeri, oknum-oknum yang memiliki atribut kekuasaan menggiring mereka ke satu tempat. PMI mereka paksa melakukan penukaran uang dolar di loket, dan loket-loket itu sudah mereka sediakan untuk bisnis kotor mereka,” jelasnya
“Bisa kita bayangkan, informasinya 1 dolar misalnya 13.000, yang PMI terima hanya Rp10.000. Selisih 3.000 itu petugas yang makan,” jelasnya.
Kedua, Benny melanjutkan ada bisnis kendaraan bus roda empat yang akan mengangkat para pekerja migran yang pulang ke daerah tujuan. Misalnya ke Surabaya, ke Malang, kemudian ke Semarang, ke Bandung.
“Bus ini menjadi bisnis orang-orang tertentu dengan pihak otoritas bandara menggiring pekerja untuk naik bus itu. Dan yang menyedihkan tidak sedikit di tengah jalan para eks PMi itu mereka mintai bayaran tambahan. Jika tidak mau, akan mereka turunkan di tengah jalan,” jelasnya.
Asal pekerja migran tersebar di beberapa wilayah dengan urutan terbesar dari Jawa Timur sebanyak 1,3 juta orang. Kedua, Jawa Barat hampir 1, 994 orang dan yang ketiga adalah Jawa Tengah dengan 962.000 orang. Keempat, NTB 500,000 orang, kemudian yang kelima adalah Lampung 200.000 orang. Di posisi keenam adalah Sumatera Utara dengan 168.000 orang. Ke tujuh adalah Banten 92.000 orang. Kedelapan Sulawesi Selatan dengan 73.000 orang, dan yang terakhir itu adalah DKI Jakarta
Cara Pandang Baru

Benny Rhamdani ingin memberikan sebuah wajah baru untuk merubah cara pandang baru. Menjadi pekerja migran adalah profesi yang mulia sebetulnya, terlebih sumbangan mereka yang sangat besar kepada negara ini yaitu sekitar Rp.159,6 triliun per tahun.
“Menempatkan mereka sebagai pahlawan itu penting bagi negara. Konsekuensi negara dengan menempatkan mereka sebagai pahlawan, maka harus ada perlakuan-perlakuan istimewa kepada mereka. Kita siapkan berbagai fasilitas misalnya setiap pelepasan mereka oleh orang-orang penting di Republik ini. Para pejabat tinggi negara Menko pernah hadir Pak Erlangga, menteri Pak Erick Thohir, bahkan para anggota DPR yang terhormat ikut mengantar mereka,” ujarnya
Kedua menurut Benny adalah memberikan fasilitas layanan launch di bandara. Selama ini PMI tiba di tanah air jadi korban pemerasan. Mereka mendapat perlakuan tidak manusiawi. Terlantar demikian juga ketika mereka mau terbang, padahal ada orang-orang penting yang mendapatkan fasilitas istimewa oleh negara.
“Mereka kita berikan penghormatan negara, harus ada fasilitas istimewa untuk para pahlawan devisa ini. Keluarga yang ditinggal di kampung kita urus juga,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di bergelora.com
Benny Rhamdani : Negara Berhutang Pada Pekerja Migran
Desain website oleh Cahaya TechDev – Klub Cahaya
Dukungan & komentar!
Komentar